Selasa, 05 Desember 2017

Rendevou - Kenangan Baru Part 12 oleh blogger santai

Part 12 – Kenangan Baru

                Keesokan harinya sekolah diliburkan karena ada rapat selruh guru di sekolah, Aris yang sedang menikmati liburnya tetap belajar di kamarnya dan menulis materi untuk lombanya nanti, Lalu Aliya memasuki kamar Aris dan memanggil Aris “Kak?” panggil Aliya,
   “hmp?”ucap Aris yang masih konsen pada tulisannya,
     “masih sibuk?”tanya Aliya sembari menghampiri Aris dan melihat pekerjaan Aris,
   “ahh… hmm.. bentar lagi, yaa.. tunggu dulu..”jawab Aris yang tetap saja konsen pada tulisannya dan mengabaikan Aliya,
      Aliya yang berada disamping Aris hanya bisa tersenyum melihat kerja keras Aris, lalu Aliya berkata, “kalo begitu Aliya tunggu di kamar ya kak” lalu Aliya meninggalkan kamar Aris “Semangat yaa”bisik Aliya saat ia meninggalkan kamar Aris,
     Aris menganggukan kepalanya seolah ia mendengar apa yang Aliya ucapkan saat sedang keluar kamar.
                Sekitar 1 jam kemudian Aris pun merasa capek menulis materinya ia pun keluar kamar dan turun ke ruang makan dan mengambil minum dari kulkas, ia pun duduk dan perlahan meminum air yang ada ditangannya itu dengan menikmati setiap tegukannya, seakan ia sudah lama tidak meminum air, “haaa.. jam berapa sekarang?”tanya Aris pada dirinya sendiri sembari melihat jam, “eh? Masih jam 8 pagi?” kaget Aris saat melihat jam dinding diruang makan, “waktu serasa lama pisan ya”ucap Aris sembari berjalan kembali ke lantai 2 dan menuju kamar Aliya,
    “Aliya?”ucap Aris sembari membuka pintu kamar Aliya secara perlahan, Di sana ia melihat Aliya yang sedang tertidur di meja belajarnya,
    Aris pun memasuki kamar Aliya dan tersenyum melihat Aliya yang tertidur dengan manisnya di meja belajar, lalu Aris mengambil selimut yang ada di kasur Aliya, sembari ia menyelimuti Aliya Aris berkata “nunggunya lama yaa, maaf ya, ahaha”ucap Aris dan tertawa kecil,
                Lalu Aris dengan tenangnya memandangi wajah Aliya yang sedang tertidur secara dekat, “kamu benar-benar cantik ya Aliya, hihihi”ucap Aris di depan wajah Aliya yang tertidur, setelah itu Aris pun keluar kamar Aliya dengan hati-hati agar tidak membangunkan Aliya, saat Aris keluar bel rumah pun berbunyi, Aris bergegas membuka pintu rumah, “Setaann.. dan Adiknya” ucap Aris saat membuka pintu rumah, “Hai Put” ucap Lusi sambal melambaikan tangannya,
     “Masuk Tan, masuk”ajak Aris pada Lusi dan Fani,
   “ahh.. gak usah Put, aku cuman mau ngasih ini, bingkisan dari ayahku, ahaha”ucap Lusi dan menyerhakan bingkisan yang dibungkus dalam kotak kado pada Aris,
     “hee.. ayah kamu dateng ke rumah?”tanya Aris,
   “iyaaps,.. ahaha, dah yaa.. aku mau ke rumah Dinda dulu ngasih bingkisan lainnya, dah Ris, Sampai nanti, semangat buat materinya Ris”ucap Lusi sembari meninggalkan rumah Aris dan melambaikan tangannya,
      Aris pun ikut melambaikan tangannya dan tersenyum kaku “jadi Fani ngapain tadi ikut, ahaha”kata Aris,
        “hmmm.. Ada yang dateng kak?”ucap Aliya yang turun dari lantai 2 dengan wajah bangun tidurnya dan sambal mengusp matanya,
     “ah.. dah bangun Aliya?”tanya Aris untuk memastikan Aliya tidak tidur sambal berjalan,
         “ahehe,..”senyum Aliya sembari menggaruk-garuk rambutnya,
     “Tadi ada Lusi sama Fani, terus dah pulang mereka, kamu mandi dulu gih, temenin kakak keluar”ucap Aris yang menaruh bingkisan dari Lusi di meja tamu, lalu mengacak-acak rambut Aliya yang baru bangun,
       Aliya hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi dengan mata tertutup, atau lebih tepatnya ia masih mengantuk, sedangkan Aris menunggu Aliya di ruang keluarga sambal menonton televisi.
      “cewek tuh mandinya beneran lama ya kalau pergi?” kata Aris sembari tertawa kaku sembari menunggu Aliya yang sedang mandi.
                Setelah Aliya yang telah selesai mandi Aris dan Aliya, mereka pun berangkat menuju mall dimana Aris dan Lusi biasanya jalan-jalan, di perjalanan mereka berangkat atau lebih tepatnya di komplek rumah Aris benar-benar terasa sepi, walau masih pagi,
     “tapi padahal masih pagi, jalanan sepi juga yaa”ucap Aris,
          “hihi mereka tau kita mau pergi kali kak”canda Aliya,
      “ya terus? Apa hubungannya coba”ucap Aris sembari mendorong kepala Aliya dengan jarinya,
           “yaa, biar kita bisa cuman berdua gitu, hihihi”ucap Aliya,
      Aris hanya diam dan membuang mukanya pada Aliya karena tersipu malu,
                Sesampainya di mall suasana ramai benar-benar terasa di sana, sampai orang-orang benar-benar tidak peduli akan satu sama lainnya,
         “tapi kak, kok tumben kita pergi keluar? Ada apa emangnya?”tanya Aliya yang mengikuti Aris dari belakang,
     Lalu Aris menengok kebelakang dan berkata ke Aliya“gak ada apa-apa, cuman mau ganti suasana ajah, hihi, itu loh kan udah beberapa hari ini kakak, ngerem terus di kamar, sesekali keluar mah gak apa-apakan”.
         Aliya tersenyum lebar dari belakang mendengar jawaban Aris, lalu ia pun kembali menyatakan cintanya “kakak, aku mencitaimu!”ucap Aliya dengan penuh semangat dan memeluk Aris dari belakang,
     “iya iya, aku tahu,hihi”jawab Aris,
         “Aku mencintaimu!”ucap Aliya sekali lagi pada Aris,
      “iyaa Aliya aku tahu”jawab Aris lagi sembari mengelus rambut Aliya yang sedang memeluknya,
         “Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu! hihihi”ucap Aliya yang terus menerus mengatakan itu dengan semangatnya, seperti perasaan gembira yang tertahankan ia pun menggosokan pipinya pada papi Aris yang sedang ia peluk dari belakang,
       “iya Aliya, aku tau”jawaban Aris yang sembari masih mengacak-acak rambut Aliya,
          “kak ulurkan tanganmu”bisik Aliya pada Aris dengan suara yang halus,
        Aris pun membalikan badannya yang tadi sedang berjalan dan di peluk oleh Aliya yang telah melepaskan pelukannya, lalu ia mengulurkan tangan kanannya, “seperti ini?” tanya Aris yang sembari mengulurkan tangannya.
           Aliya pun memegang tangan kanan Aris dengan tangan kirinya sembari melihat ketangan Aris, “aku masih menyukainya ya, tangan kakak yang besar, hihihi”ucap Aliya yang sedang memegang tangan Aris sambil tersenyum bahagia,
                Lalu tiba-tiba Aliya menarik tangan Aris yang sedang ia genggam dengan cepat, Aris yang kaget langsung tertarik kearah Aliya dan hampir terjatuh menimpa Aliya, Aris pun menahan dan berlutut dan menahan tumpuan pada satu kaki agar ia tidak jatuh dan Aris dapat terhenti sebelum ia menimpa Aliya, “Aliya kau tidak apa-apa?”tanya Aris pada Aliya dengan posisi berlutut dengan satu kaki, lalu disaat bersamaan itu Aliya pun mencium pipi Aris,
           “Aku mencintaimu!”bisik Aliya di telinga Aris setelah ia mencium pipi Aris,
        Aris pun terkejut dengan apa yang telah dilakukan Aliya, ia bahkan tidak dapat berkata apa-apa hanya dapat bangun dan memegangi pipinya semari melihat Aliya yang sedang tersenyum dengan lembut didepannya,
       “APA YANG KA-!” Aliya memberhentikan ucapan Aris yang hamper saja berteriak di tengah keramaian,
       Aris pun hanya dapat mengambil nafas, lalu Aliya menarik tangan Aris dan mengajaknya berkeliling dan makan siang di mall tersebut, “Aliya, kamu tuh, ahhh..”ucap Aris saat ia sedang makan berdua dengan Aliya di sebuah café,
            Aliya hanya tersenyum dengan manis menanggapi perkataan Aris, “ada apa emangnya?” ucap Aliya yang seakan tidak terjadi apa-apa,
       “Yaa.. bukannya ada apa! Yang ada kenapa kamu menciumku ditengah keramaian?!” tanya Aris dengan sedikit perasaan malu dan emosi,
            “gak apa-apakan? Lagian gak ada yang merhatiin juga, mereka sibuk satu sama lain ko, wleee”jawab Aliya dengan polosnya,
        Aris yang sekaan tidak tau harus berbuat apa berkata ”yaa, walau gitu kenapa juga harus menciumku” ucap Aris dengan putus asanya,
           “hihihi”Aliya yang tersenyum penuh gembira, tiba-tiba mebuang mukanya dan membuat muka sedih dan bergumam ”gak apa-apa, lagian salah kakak, juga gak pernah menanggapiku dengan serius”.
        Aris melihat Aliya yang sedang terlihat sedih itu pun mengambil nafas, tersenyum lalu berkata, “yah.. biarinlah”,
           “hah!?”Aliya langsung menengok kearah Aris dengan ekspresi kagetnya mendengar Aris membiarkan kejadian itu,
        “cuman lagian cuman di pipi ini, cepet habisin makan siangnya lalu pulang” senyum Aris pada Aliya,
            Aliya pun menganggukan kepalanya dengan penuh gembiranya,
                Di perjalanan pulang Aliya berkata pada Aris “kak, semangat yaa, lombanya” sembari tersenyum lebar pada Aris,

          Aris pun menganggukan kepalanya “hmp!”ucap Aris meng-iya-kan perkataan Aliya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar