Jumat, 03 November 2017

Rendevou - Heroin Time Part 9 oleh blogger santai

Part 9 – Heroin Time

                Di hari setelah Aris berangkat ke kampung halamannya Dinda mengajak Lusi dan Fani untuk berliburan ke provinsi lain atau lebih tepatnya ke kampung asal Dinda dan tempat tinggal Aria sekarang. Saat sedang di bus Fani sempat bertanya pada Dinda.
    “Kak Din, kak Aria itu orangnya gimana?”Tanya Fani,
  “Gimana-gimana yaa.. contohnya ya kaya Aris gitu, cuman dia bodoh dan ceroboh”ujar Dinda,
    “Itu mah semua keburukannya dia doang”ucap Fani,
  “Kamu ngeliat Aris keburukan semua, yahh tapi yaa, klo bicara kebaikannya dia adalah sosok yang hebat, anggun, seperti panutan di sekolahku”ucap Dinda,
    “hmm.. kak Lusi pernah ketemu sama kak Aria?”Tanya Fani ke Lusi,
 “hah? Ohh, kakak belum tau gimana sifat Aria, tapi kakak pernah ngeliat Aria saat smp dan waktu Aria ke sini sekali”jawab Lusi,
                Setelah itu perjalanan serasa berjalan dengan cepat mereka bertiga pun datang di terminal kota dimana Aria tinggal, mereka pun pergi kerumah Aria menaiki taksi. Sesampainya dekat rumah Aria, disana terlihat seseorang sedang melambaikan tangannya.
   “ARIA!!”Teriak Dinda ke orang yang melambaikan tangan itu,
       “Dinda.. Sudah lama”ucap Aria setelah mendekat dan memeluk Dinda,
   “Iyaa.. Sudah lama ya”balas Dinda,
       “Mereka ini?”Tanya Aria,
   “Ahh.. mereka orang yang ku bicarakan saat di telepon waktu itu”ucap Dinda,
     “perkenalkan aku Fani kak, dan ini kakakku Lusi”ucap Fani sembari menunjuk Lusi,
 “Salam kenal”ucap Lusi,
        “Lusi? Oh kamu orang yang menabrakku di smp kan ya.. heee.. udah lama banget yaa”ucap Aria,
 “kamu masih ingat?”tanya Lusi,
        “tentu sajalah”jawab Aria,
    “yap akhiri dulu pertemuan ini, Aria kapan kita masuk kedalam”ujar Dinda,
        “Ah,.. iya aku lupa, ayo masuk”ajak Aria,
        “Kakek sama Nenek lagi pergi jalan pagi mungkin nanti jam 10an pulang, kalian santai aja dulu”
                Lusi, Fani, dan Dinda pun menyiapkan dan membereskan kamar mereka masing masing, lalu Lusi yang telah membersihkan ruangannya berbaring sebentar di kasurnya ‘Aria, ya.. sudah lama aku tidak melihatnya, ia benar-benar anggun ya’ kemudian tanpa sadar Lusi tertidur begitu saja.
                Beberapa waktu pun berlalu selama Lusi tidur Aria, Dinda, dan Fani pergi ke jalan-jalan keliling kota sebelah yang berada dekat dengan desa yang ditinggali Aria, Sesaat kemudian Lusi bangun dan ia menyadari kalua dia sendiri di dalam rumah, Lusi awalnya keluar menuju teras dan menikati udara desa yang belum tercemar polusi kota sebelah. Lalu Lusi berniat pergi ke toilet tapi ia tidak tau dimana toilet itu, kemudian saat ia membuka sebuah ruangan, yang ia buka adalah kamar Aria, Cukup terlihat biasa untuk seorang gadis, tapi saat Lusi hendak menutup ruangan ia melihat buku harian Aria, dengan ragu Lusi pun membaca Buku Harian tersebut.
   “Buku Harian yaa, haha, lucu ya saat melihat buku harian milik orang lain..”Ucap Lusi sembari membaca buku itu,
   “Aris?.. 12 Oktober 2002, Kau tau Daily, Hari ini ada seorang anak lelaki yang aneh pindah ke samping rumah-ku tau, saat aku ingin berkenalan ia tersenyum tidak jelas, aku sedikit takut karena senyuman itu.
15 Oktober 2002, Daily kau tau anak lelaki yang kuceritakan kemarin? Sekarang aku mulai biasa bermain bersama dia, mungkin aku juga sudah tidak takut dengan dia, ahahaha… Hmm.. Ini pertemuan Aris dan Aria kayanya lucu ya”ucap Lusi,
                Kemudian Lusi langsung melihat kehalaman tengah dibuku harian tersebut,
    “25 Juli 2010, Daily kau tau, Lelaki yang membuatku takut itu lagi-lagi menyelamatkan-ku, aku sudah tidak tahu ini yang keberapa kali ia menyelamatkan-ku, Daily, 2 Hari lagi aku akan pindah dari sini, apa aku tidak akan bertemu dengan Lelaki itu lagi? Apa aku harus memberitahukan ini padanya? Aku harus pergi, Cita-citaku, aku harus mengejarnya, aku juga tidak mau ia merepotkan dirinya lagi, apa yang harus kulakukan Daily,
26 Juli 2010, Pada akhirnya aku tidak memeberitahukan kepindahan ini pada Dia, kau tahu? Aku merasa sangat bersalah, senyuman yang dulu membuat takut itu, benar-benar menjadi penyejukku sekarang, senyuman itulah yang membuatku aman, aku.. aku masih ingin disini Daily, Aku mencintainya… Benar-benar mencintainya...
27 Juli 2010, Aku Mencintaimu Aris, Jangan lupakan aku”
                Setelah membaca itu Lusi langsung pergi keruangannya dan menaruh buku harian Aria ditempatnya semula.
       “Kak, kami dating!”ucap Fani,
     “Kami dengan Kakek dan Nenek Aria, Lusi, kemarilah”ucap Dinda,
         “Mungkin dia masih tidur, Din”ujar Aria,
     “Ahaha.. maaf yaa bawa kebo kesini”ucap Dinda,
         “Hush! Jangan gitu ah… dah ah masuk ajah dulu yuk”jawab Aria,
                Hari Berjalan dengan cepat, kemudian hari pun berganti, pagi pun tiba, Lusi bangun di pagi hari dipagi hari untuk membuat sarapan disana ia melihat Aria di dapur sedang membuat sarapan, dan Aria pun menyadari kehadiran Lusi,
    “oh.. Lusi.. Sedang apa?”Tanya Aria sembari memasak,
  “ini Ra.. boleh aku membantu?”ucap Lusi,
     “Ra? Ohh.. boleh kok”timbal Aria,
     Dikeheningan itu Aria pun memulai pembicaraan,”Lus, kamu deket sama Aris?”Tanya Aria,
  Lusi sedikit kaget dan menganggukan kepalanya dan berkata”bagaimana denganmu? Kenapa tidak bertukar kontak hp dengan Aris saja”
     “aku gk memakai hp, ahaha”jawab Aria sembari tertawa kecil,
  “hmm..”renung Lusi,
     “Ah.. cukup sampai disini saja, selanjutnya aku bias melakukannya sendiri ko, makasih ya Si”ucap Aria,
  Lusi kaget dan tersenyum sembari menganggukan kepalanya.
                Setelah sarapan kegiatan mereka selanjutnya adalah mereka berkeliling desa sambari mengirup udara pedesaan, tapi Lusi tidak ikut untuk berkeliling, saat yang lain berkeliling Lusi kembali kekamar Aria dan melanjutkan membaca buku harian Aria,
     “10 Januari 2012, jauh ya lompatan waktunya”ucap Lusi,
     “10 Januari 2012, Dialy,Besok aku akan kerumah ayah sama bunda, apa sempet ya ketemu dengan Aris,
11 Januari 2012, Aku sampai dirumah Ayah dan Bunda, tapi Aris gak ada di ruamhnya, katanya dia sedang loba di provinsi ku, kok bias kebetulan gitu ya.. ahaha, Daily Aku ingin bertemu Aris,
12 Januari 2012, Daily aku pulang ke kakek dan nenek hari ini, takdir itu kejam ya daily,
PS. Kau tau daily aku-aku begitu bahagia, seseorang yang ingin ku temui benar-benar dating di depan mataku, aku.. aku benar-benar bahagia, terimakasih, aku berkata padanya Daily kalo kita akan bertemu suatu saat nanti, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan kebahagianku ini.”
                Saat Lusi sedang membaca buku harian Aria, tiba-tiba Dinda memanggil Lusi dari belakang,
    “apa yang kau lakukan Lus?”Tanya Dinda,
  Lusi pun kaget dan menjawab”a-aku.. aku membaca buku harian Aria”
    “kenapa?”Tanya Dinda,
  “Aku tidak tau, hanya saja, aku ingin mengetahui pertemuan mereka”
    “kenapa?”
  “Aku tidak tahu..”ucap Lusi dengan lemas,
    “kenapa?”
  “Bisa kau hentikan itu!? Kau tahu aku.. aku menghawatirkannya dia sangat ceroboh dan bodoh, pertemuan yang begitu indah ini kua pikir aku bias menggantikan dirinya.. karna itu aku membacanya”jelas Lusi,
     “Kalau begitu cukup bertahu saja, sudah ya.. lebih baik kau hentikan membaca buku harian itu.. dah.. aku duluan”ujar Dinda,
     “memberitahukannya? Kepada siapa?”ujar Lusi,
                Hari berlalu, malam pun tiba begitu saja, malam terkhir dimana liburan mereka akan segera berkhir juga, Aria dan Fani sedang mengobrol tentang sekolah Aria di teras, sedangkan Lusi dan Dinda sedang berbincang di ruang tamu tentang pernyataan Dinda tadi tentang memberitahukan padanya.
      “kak.. kakak itu sekolah putri iyakan?”Tanya Fani,
   “hmp.. kakak dari sekolah putri Monalisa, kakak masuk kelas seni figura”jawab Aria,
      “aku juga tadinya hendak masuk sekolah putri tapi, sekolah putri di kota ku semuanya terlalu megah.. maka dari itu aku masuk SMA Negeri biasa”
   “Iya sih, kakak waktu tinggal di kota kamu juga kakak merasa, Biaya hidup keluarga kakak ajah gak bakal kuat buat membiayai sekolah kakak, maka dari itu kakak pindah keisni yang sekolah putrinya murah tapi kualitas pengjarnya bagus”
      “hoo.. kakak punya pemikiran sama ternyata, ahaha.. ywdah kak akum au masuk duluan yaa..”ujar Fani,
                Saat Fani pergi Aria hendak masuk kedalam tapi kemudian Lusi berada di depan Aria saat Aria hendak masuk,
  “etto.. Ra mau ngobrol sebentar?”Tanya Lusi,
      “kenapa nggk”jawab Aria,
                Mereka berdua pun berdiri diteras sembari melihat bintang dan kawasan desa yang sedikit dengan penerangan dan memiliki suasana udara yang sejuk.
   “Aria, kau mencintainya?”Tanya Lusi,
        “Nya itu siapa?”Tanya balik Arai,
   “Aris!”jawab Lusi  tegas,
        Sembari mengeluarkan senyumnya Ara menjawa”iyaa, aku.. benar-benar mencintainya”
   “aku juga”ucap Lusi,
       Aria kaget dan seketika menengok kea rah Lusi dengan wajah kagetnya,
   “aku juga mencintainya, Aria.. aku juga mencintai Aris”
       Dengan wajah yang tidak tau harus seperti apa Aria bertanya pada Lusi “kenapa kau memeberitahu ku hal ini?”
   “kupikir kau harus tau tentang hal ini”jawab Lusi,
       “Begitu yaa..”ujar Aria dengan lemas,
   “jadi kumohon supaya tidak mendekati Aris lagi”ucap Lusi dengan Muka serius,
       Aria mengengok karna kaget dan berkata “nggk!” begitu saja, “ah.. maaf.. maksudku, aku tidak bias berjanji tapi, aku tidak akan mengganggu hubungan kalian, sampai nanti ya”ucap Aria dengan mata berkaca menahan air matanya kemudian meninggalkan teras dan masuk kekamarnya,
    Setelah beberapa saat Aria meninggalkan teras Lusi berkata “itu yang kau mau kan? Dinda?”
       Dinda hanya mengangguk dan berkata “aku tidak mau lelaki seperti Aris dapat memiliki wanita se-indah Aria, dia terlalu bagus untuknya”
   “Tapi bagaimana pun kau berlebihan Din”ucap Lusi,
                Dinda hanya mengabaikannya dan mereka berdua pun kembali kekamarnya, dikeesokan harinya Lusi, Fani dan Dinda pun hendak berangkat kembali ke kota asal mereka diantar oleh Aria ke Terminal, saat bus sudah datang dan Lusi hendak naik Bus Aria Berkata,”Lusi.. Ternyata benar, aku tidak dapat berhenti mencintai Aris”
    Lusi kaget dan berkata dengan senyuman kecil ”Jangan dipikirkan Ra.. Lakukan apa yang ingin kau lakukan”
       Aria kaget dan berkata”kata-kata itu!”
   Lusi tersenyum lebar dan berkata “Kata-kata Aris saat kamu memberi tahu cita-citamu, aku pikir disaat seperti ini juga dia pasti akan berkata seperti itu, maaf sudah membaca bbuku harian mu tanpa izin, Kisah kalian aku menyukainya, dan maaf saat menyuruhmu menjauhi Aris, tidak seharunya aku melakukan itu, Sampai Nanti Saingan Cinta”
      Aria pun tersenyum dan menganggukan kepalanya lalu berkata”kamu juga, jaga baik dirimu dan Aris, Saingan Cinta, Sampai nanti”

                Kemudian Lusi,Fani dan Dinda pun berangkat menuju ke kota asalnya di perjalanan Lusi berfikir ’Saingan Cinta yaa.. seperti tidak adil untukku.. ahahaha’ sembari tersenyum sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar