Rabu, 23 Agustus 2017

Rendevou - Malaikatku(2) Part 8 oleh blogger santai

Part 8 – Malaikatku(2)

                Dalam perjalanan pulang Aris berfikir ‘Aliya ya.. terdengar seperti Aria bagiku, ohya ngomong-ngomong apa kabar mereka ya disana?’ sesampainya dirumah Aris langsung pergi kekamarnya dan tertidur, keesokan harinya saat pagi hari Aris masih tertidur dan ia pun dibangukan secara paksa, ia marah lalu saat hendak protes Aris kaget, tenyata yang membangunkannya adalah Aliya “Aliya? Kok ada disini? Ini kamarku kan?”ucap Aris gelisah,
   “hihi, maaf kak, Aliya cuman disuruh kakek bangunin kak Aris, dari tadi tidur mulu”jawab Aliya,
  mendengar itu Aris langsung berlari dan ia berkata dalam jalannya “dasar kakek tua bolot”, “KAKEK!!!, KAKEEEEKK!!!” teriak Aris sembari mencari kakeknya,
    “kalo nyari kakek dia ada di sawah sama bibi, kak”ucap Aliya,
  “APA!!”ucap Aris kaget,
    “yaa, gitu, kakek sama bibi ada disawah”ucap Aliya kembali,
  “yang dirumah?”tanya Aris,
    “Cuma kakak sama Aliya doang”
  Aris langsung melamun saat Aliya mengatakan itu, lalu ia langsung berlari dan mengganti bajunya, lalu ia langsung menarik tangan Aliya dan mereka pun pergi menyusul bibi dan kakek Aris disawah. “kak, kakak kenapa kaya gelisah banget” tanya Aliya,
  “gak apa-apa, sawahnya dimana?” Tanya Aris,
    “itu dari sini lurus terus belok kanan”jelas Aliya,
  Aris terus berlari dengan tangan Aliya yang ia masih genggam lalu sesampainya ia disawah Aris langsung teriak pada kekek dan bibinya disawah “KAKEK!! BIBI!!” panggil Aris,
        Kakek dan bibi Aris pun menengok dan bibinya berkata “APA RIS!!!”
  “NGAPAIN TINGGALIN RUMAH, CUMAN AKU SAMA ALIYA BERDUA!!!!” teriak Aris,
     “kak kenapa teriak kaya gitu, aku malu tau”ucap Aliya sambil malu-malu pada Aris, sedangkan bibi, kakek dan orang-orang yang ada disawah hanya tertawa geli sendiri,
  “hah, emang kenapa?”tanya Aris pada Aliya,
         “RIS!! KAMU TUNGGU DULU AJAH DI GUBUK SEBELAH SANA!!”suruh bibi Aris, untuk menunggu.
                Kemudian Aris dan Aliya menunggu di gubuk sawah dan sembari menikmati sejuknya udara pagi hari di daerah pegunungan, tapi Aliya masih malu-malu dengan ucapan Aris yang tanpa pikir panjang tadi, kemudian Aliya berkata “kak tadi ngapain teriak kaya gitu coba!?”
  “heh? Maksud kamu? Bukannya wajar kalo aku bilang kaya gitu?”jawab Aris,
     “yaa klo gitu mah gak wajar, lagian emang kenapa kalo kita cuman berdua yang ada di rumah!?”tanya Aliya dengan muka kesal dan malunya,
  “yaa.. bukannya gimana-gimana aku takut dirasukin setan ajah, hihi”jawab Aris,
                Aliya masih terlihat sedikit marah, lalu bibi dan kakek Aris pun ikut bergabung dalam gubuk setelah selesai dengan sawahnya, mereka pun makan dan mengobrol di gubuk tersebut lalu setelah itu mereka berempat pergi ke gang yang dipenuhi dengan persiapan pasar malam di sana banyak atraksi-atraksi yang belum bisa dijalankan, ada beberapa juga toko makanan mereka beberapa kali membeli makanan, Aris pun mulai merasa nyaman akan tinggal di kampung ayahnya tersebut dan saat melihat anak kecil yang berkeliaran di sana ia merasa seperti saat kecil sedang berlari-lari di gang tersebut, tiba-tiba anak kecil yang berkeliaran itu mendekati Aliya dan berkata
   “kak Aliya, kak Aliya sama pacarnya ya?”ucap salah satu anak yang berada di gang itu,
  Aliya kaget lalu menjawabnya sembari menyeringai”kak Aliya bukan sama pacar lho dek, tapi sama temennya setan, huwaaaa”
   Anak-anak itu kemudian berlarian tanpa seperti tanpa Arah dan berkata sembari berlari “ada setan!!!”
       “Setan disiang hari?!”ucap Aris sembari tersenyum kaku,
    “huwaaa!!”ucap Aliya ke Aris sembari mebuat muka seram,
       “mukaa apaan itu? Mau keliatan serem?! Lucu kaya gitu juga”ucap Aris,
    Aliya sedikit malu atas kata-kata Aris, lalu sedikit membuang mukanya dan berkata “biarin..” ucapnya dengan nada rendah,
       Aris menarik pundak Aliya yang sedang membuang mukanya lalu mengagetkanya “Waaaa!!” ucap Aris,
    Aliya kaget seketika dan reaksinya ia menampar Aris dengan keras “Yaaaaa!!” ucap Aliya saat kaget,
Kakek dan bibi Aris hanya tertawa sendiri akan tingkah laku mereka, lalu mereka berempat pun pulang ke rumah kakek Aris, lalu mereka berempat pun mengobrol seperti biasa, dalam pembicaraan tersebut Kakek Aris berkata pada Aris, “Aris dan Aliya, siap ya, iyakan!?”
  “siap apa kek?” tanya Aris,
     “kakek belum kasih tau ya, hehe, maaf kakek lupa,.. jadi kalian berdua akan bertunangan”ucap kakek dengan santainya,
  “hah?!”ucap Aris dengan kaget, dan terlihat muka Aliya juga sedikit kaget,
    “kek! terlalu cepet ngomongnya!”ucap bibi Aris,
  “ntar dulu kek! Aris sama Aliya ajah baru kenal, kok udah tunangan ajah?! Gak bisa gitu dong!”Bantah Aris,
      “Maksud kamu apa Ris!? Kalian berduakan udah saling kenal dari kecil, udah sering main bareng kok, lagi pula ini janji kakek sama kakeknya Aliya yang sudah meninggal!”jelas kakek Aris,
Muka Aris langsung terlihat cemas dan muka Aliya hanya memandangi Aris keheranan lalu kemudian Aris bergumam “Tapi,.. tapi, Aria...” lalu Aris pergi dari rumah tersebut, kakek Aris hendak mengejar Aris tapi kemudian Aliya mencegah kakek Aris dan menggantikannya untuk mengejar Aris. Aris pergi ke sebuah ladang rumput yang biasanyya dipenuhi anak-anak desa untuk bermain dan terbaring disana, Aliya menghampiri Aris dan menyapanya.
    “kak!”sapa Aliya yang menunduk kebawah melihat muka Aris yang sedang berbaring,
  Aris membuka matanya, lalu ia berkata “Hai Aliya”dengan nada lesu, lalu duduk,
    “apa kakak gak terima tunangannya karena suka sama, kak Lusi?”tanya Aliya,
  “bukan, bukan karena itu tapi, kakak juga punya janji dengan seseorang”jelas Aris,
    “hmm... kak.. kakak suka sama Aliya?”tanyan Aliya,
  Aris kaget akan pertanyan Aliya dan langsung menoleh ke Aliya, lalu Aris berkata “kakak suka sama Aliya, tapi bukan dalam artian romantis”jelas Aris,
    “hihihi... padahal kalo kita berdua masih kecil, kakak pasti bilangnya kakak bakal menikahi aku, hihihi”ucap Aliya sembari tertawa,
  “hihi, apa iyaya?”ucap Aris sembari tertawa kecil,
     “iyaa kak!”jawab Aliya dengan muka serius,
  “maaf Aliya, kakak gak bisa ngelakuin itu!”ucap Aris setelah melihat mimik wajah Aliya,
     “kakak pasti bakal, ngomong gitu ya!”ucap Aliya,
  “maaf!” ucap Aris lalu menundukan kepalanya
     “kakak tau? Aliya masih inget kakak waktu kecil dulu main bareng sama Aliya, tapi kakak yang lebih besar dari Aliya malah lupa, hahaha, kakak tau gak? Kalo dulu Aliya suka banget sama kakak, Aliya bener-bener ingin menikah sama kakak, lalu Aliya ngomong ke kakak, dan kakak bilang akan menikahi Aliya, hihihi, sekarangnya malah gak mau, hi.. hihi.., kakak tau? Pas kakak ngomong itu, kakak terlihat.. seperti super hero di mata Aliya, sampai sekarang Aliya masih nganggep kakak, super hero Aliya, hi.. hi..hihi.. ka.. kakak tau? Kalau dulu kakak lebih sering menangis dari Aliya.. padahal.. Aliya lebih kecil da.. dari kakak tapi.. malah Aliya yang ngehibur kakak, kan gak keren banget iyakan?, tapi kakak juga tau? Kalau kakak juga... terlihat.. keren waktu.. kakak menceritakan dan membayangkan.. dunia luar... kakak begitu baik, keren, dan benar-benar baik saat itu, tapi sayangnya cengeng, hihi”cerita Aliya sembari menangis,
   Aris mengangkat mukanya dan tersenyum, lalu berkata pada Aliya “Aliya, kakak terlihat bodoh ya dicerita kamu, hihi..”
     “hihihi... itu salah kakak sendiri” ucap Aliya sembari tersenyum dan menghapus air matanya,
                Kemudian mereka berdua pun duduk terdiam dalam hening di tengh padang itu dan menenangkan diri masing-masing, kemudian setelah beberapa saat Aliya berkata, “kak!”
  “apa Aliya?”tanya Aris,
      “ternyata Aliya masih suka sama kakak!”ucap Aliya,
  Aris hanya terdiam tanpa tau harus menjawab apa dari ucapan Aliya,
     “tapi kak, Aliya, maunya kakak sendiri yang melamar Aliya!”ucapnya,
  Aris kemudian mengubah posisinya dan hendak melihat Aliya, kemudian Aris bertatapan mata dengan Aliya dengan sangat dekat sembari berbaring Aris melihat mata Aliya yang begitu serius,
      “jadi kak!, gimana kalau kita berdua pura-pura tunangan depan kakek, supaya kakek gak maksain kakak lagi”ajak Aliya,
  Aris terlihat kaget lalu bertana pada Aliya “lalu akhirnya gimana?”
      “kalau itu biar Aliya yang ngatur, hihi”ucap Aliya,
  Kemudian Aris tersenyum lalu mengacak-acak rambut Aliya lalu berkata “makasih yaa, malaikatku!”
      Aliya pun membalas senyuman Aris dengan senyuman lagi.
  ‘Aliya aku beruntung memiliki malaikat sepertimu, terimakasih’ ucap Aris,

                Kemudian Aris dan Aliya kembali menuju rumah kakek Aris dan menjelaskan kalau Aris telah setuju akan pertunangan itu walau ada kebohongan dibaliknya, Aris dan Aliya mulai terbiasa akan satu sama lain dan mereka berdua bahkan terlihat sebagai adik dan kakak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar