Part
4 – Harapanku
Seminggu telah berlalu, seminggu
juga Aris selalu diledek oleh Lusi karena menangis dihadapan Lusi. Lalu saat
Aris dan Lusi masih saling meledek, Aris kemudian dipanggil oleh Pak Gugus,
kemudian Aris menghadap langsung ke Pak Gugus. Pak Gugus adalah nama dari wali
kelas Aris, lalu saat diruang guru, Pak Gugus bekata pada Aris “Ris kamu mau gk
ikut lomba Fisika nanti, mewakili sekolah kita ke daerah provinsi lain?”
kemudian Aris bertanya pada Pak Agus provinsi lain itu dimana, dan ternyata
provinsinya sama dengan tempat Aria tinggal sekarang, kemudian Aris langsung
menerima tawaran itu, dan Pak Agus menyuruh Aris mulai belajar lebih giat lagi
hingga minggu yang akan datang.
Kemudian Aris menceritakan semua
hal yang dibicarakan dengan Pak Gugus tentang lomba maupun tentang provinsi
yang sama dengan Aria pada Lusi, mendangar hal itu membuat Lusi benar-benar
ikut merasa senang, dan mengatakan “Haha.. akhirnya kamu bisa bertemu Aria juga
Ris..”
Aris
pun menjawabnya “Haha.. Hmp.. Tumben kali ini kau memanggil dengan namaku!”
kemudian Lusi hanya membuang mukanya karena tersipu malu.
Min 5 hari sebelum Aris
berangkat untuk lomba Aris bertemu dengan Alana di perjalanan mereka berangkat
sekolah, awalnya mereka berdua hanya melihat satu sama lain sembari berdiri
diam lalu mereka pun berjalan melewati masing masing begitu saja, tapi Alana
kemudian diam dan menengok kebelakang dan menlanjutkan jalannya kembali.
Disekolah Aris berkata pada Lusi “Lus, tadi pagi-“
Sebelum selesai berbicara Lusi menyerobot
perkataan Aris “Bertemu dengan Alana?”
“Bagaimana kamu tau?”ucap Aris dengan
terkejut.
“Taulah orang tadinya aku mau mampir
kerumah kamu eh ketemu kamu dijalan, terus ngeliat kamu liat liatan ama Alana,
ngomong kek apa kek, malah diem-dieman, cowok tuh bener bener ribet ya, masang
harga dirinya dimana juga”ucap Lusi dengan pedenya.
Mendengar hal itu membuat Aris terlihat
kesal lalu berkata “Kalo cowok gak punya harga dirinya apa lagi yang harus
diperjuangkan?”
“ngomong sih gitu padahal harga dirinya
ajah udah ilang didepanku!”timpa Lusi
“Di-Diem ah..!”bentak Aris sembari tersipu
malu.
Min 4 hari sebelum lomba dimulai
atau tepatnya hari minggu nanti Aris meminta izin kesekolah untuk belajar
dirumah, di hari ini Aris benar benar belajar mati matian semua buku tentang
fisika dia hampir pelajari kembali, kemudian saat Aris mengambil minum diruang
makan dan Aris mendengar Ayahnya dan Ibu Aria sedang berbicara tentang Aria
diruang tamu, Aris menguping pembicaraan mereka dan ia mendengar apa yang
sebaiknya tidak Aris dengar, karena diminggu nanti Aria akan datang kembali kesini,
mendengar hal itu Aris merasa shok dan langsung kembali kekamar, lalu menangis
dan berfikir dibalik selimutnya “(tuhan apa aku memang belum bisa bertemu
dengan Aria? kenapa ini terjadi tuhan? Aria... Aku.. Aku ingin.. Bertemu
denganmu)” Aris benar benar terpukul dan jatuh mentalnya karena mendengar Aria
akan datang dihari ia pergi.
Dihari min ke 3 Aris tidak masuk
sekolah dan tidak meninggalkan kabar kesekolah kenapa dia tidak masuk sekolah,
itu membuat Lusi cemas karena Lusi pikir Aris belajar terlalu keras untuk lomba
Fisika itu.
Hari min 2 lomba Aris berangkat
sekolah dan meminta maaf pada pak Gugus karena kemarin ia tidak berangkat
sekolah dan tidak meninggalkan kabar, saat istirahat Aris tidak ke taman untuk
bertemu Lusi seperti biasanya, kemudian Lusi menghampiri kelas Aris dan melihat
Aris sedang terlihat lesu di kursinya.
“Siput kamu kenapa?”ucap Lusi mmendekati
Aris dan melihatnya,
“siapa?
Oh Lusi? Maaf aku tidak bisa menemanimu hari ini”ucap Aris dengan lesu,
Mendengar hal itu Lusi langsung menyeret
Aris ketaman, Aris terkejut tapi tidak dapat berkata apa-apa, kemudia Lusi
bertanya pada Aris “Jadi? Ada apa?!”
“gak ada apa-apa..”jawab Aris,
“CUKUP SAMPAI SINI COBA SIPUT!”bentak Lusi
Aris langsung melihat kearah Lusi dan
melihat Lusi dengan muka kesalnya lalu berkata “HAH?! APANYA YANG CUKUP SAMPAI
SINI? JANGAN CAMPURI URUSAN ORANGLAH!”bentak Aris balik dengan kesal juga.
“KAMU DULUAN YANG IKT CAMPUR URUSAN
ORANG!”
“SIAPA YANG IKUT CAMPUR URUSAN ORANG?!”
“YA KAMULAH! KAMU PIKIR SIAPA YANG
MENGHAJAR SIAPA KARENA SIAPA! PADAHAL SUDAH KUBILANG JANGAN!”
“KAN SUDAH KUBILANG ITU KARENA AKU
CEMAS!”ucap Aris
“TERUS APA AKU GAK BOLEH CEMAS!”Teriak
Lusi yang matanya berkaca-kaca,
“Ah!.. maaf.. maaf.. Lusi.. Aku..
Aku..”ucap Aris merasa bersalah karena mengabaikan perasaan Lusi,
“Hmp..”Lusi membang mukanya, terus berkata
“Jadi ada apa?”
“Minggu ini kau tahukan kalau aku ada
lomba?”ucap Aris,
“yaa terus?”
“kau tau alasan lain aku ikut lomba
itukan?”
“hmp.. Aria kan?”
“iyaa.. tapi.. Aria.. dia bakal kesini
saat aku lomba”
Lusi terlihat kaget lalu berkata “maaf..
aku pikir.. kau seperti itu karena masalah lain” ucap Lusi merasa bersalah,
“hmp.. aku juga minta maaf.. sudah
yaa.. aku kekelas dulu!”
“aku akan membantumu”ucap Lusi saat Aris
pergi dari hadapannya.
Saat pulang sekolah Lusi pergi
keruang guru sendirian lalu ia melihat Aris dan Pak Gugus sedang berbicara,
lalu saat Aris keluar dar ruangan Lusi pun masuk keruang guru dan berbicara
pada Pak Gugus,
“permisi pak”ucap Lusi,
“iyaa.. ada keperluan apa yaa?”tanya
pak Gugus,
“ini pak, saya Lusi dari kelas XIPA 1, mau
tanya apa boleh saya yang menggantikan Aris untuk lomba nanti minggu?”tanya
Lusi pada Pak Gugus,
“kenapa? Apa kamu pikir Aris tidak
dapat memenangkan lomba itu”tanya Pak Gugus,
Lusi terlihat sedikit muram, dan pak Gugus
menyadari muka muram tersebut lalu Lusi berkata “Aku.. aku.. (aku tidak tau mau
berkata apa!!!!) aku pikir ia benar benar buruk dalam fisika pak!”
“kenapa gak ngomong sebernya aja?
Mungkin alasannya dapat aku pertimbangkan”ucap pak Gugus,
Lusi kembali terlihat muram karena ia bingung
apa lebih baik ia ceritakan tentang Aria pada pak Gugus atau tidak.
“Jadi? Kau tidak akan menceritakannya?
Yasudah.. silakan keluar kamu tidak ada kepentingan lagi kan?” ucap Pak Gugus,
Lusi terkejut dan berkata pada pak Gugus
yang hendak meninggalkan kursinya “tunggu pak! Akan kuceritakan” kemudian Lusi
menceritakan pada pak Gugus tentang Aris dan Aria,
“hmmm... begitu, pantas tadi Aris
terlihat lesu.. jadi begini.. siapa ya tadi?”tanya Pak Gugus,
“Lusi pak, saya Lusi”
“jadi begini Lusi, Saya tidak dapat
menukar posisi Aris dan posisi kamu karna itu sudah tanggung jawab Aris yang
menerima ikut serta dalam lomba tersebut”jelas pak Gugus,
“tapi pak!”cemas Lusi,
“tapiii.. mungkin saya bisa meminta
izin untuk mengikut sertakan Aris pada hari Sabtu nanti, artinya besok jadi
tolong kamu hubungi Aris untuk bersiap-siap karna mungkin siang nanti kita
sudah berangkat kesana”
Mendengar hal itu membuat Lussi terlihat
bahagia dan benar benar berterima kasih pada pak Gugus, lalu kemudian Lusi
meninggalkan pak Gugus dan segera menghubungi Aris.
“Kenangan masa kecil yaa.. begitu
indah ya kan?”ucap pak Gugus,
Hari H tepatnya hari sabtu Aris
bersiap untuk keberangkatannya hari ini, ia pamit kepada ayahnya, lalu ia
segera pergi ke sekolah dan keruang guru bersama Lusi untuk menemui pak Gugus.
Dan mereka pun pergi keparkiran untuk melepas keberangkatan Aris.
“Jadi semua sudah siap?”ucap pak
Gugus,
“Hatii-hati yaa..”ucap Lusi,
“hmp.. makasih banyak Lus”ucap Aris
“Kalo begitu berangkat”ucap pak Gugus.
Kemudian Aris berangkat menuju
perlombaan hanya ditemani pak Gugus, dan mereka pun berbicara banyak hal selama
perjalanan, Pak Gugus dan Aris datang di area perlombaan tepat siang hari dan 2
jam sebelum perlombaan dimulai. Selama menunggu 2 jam Aris pergi belajar
sendiri didalam mobil, pak Gugus melihat Aris dan berkata dengan suara kecil
pada Aris “berjuanglah! ”
Perlombaan pun dimulai, masing
masing dari para peserta menunjukan hasil penelitian mereka masing-masing,
begitu juga Aris yang menunjukan hasil penelitiannya dan segala yang telah ia
pelajari, perlombaan berakhir pada malam hari dan hasilnya akan menunggu esok
hari, tapi Aris langsung meminta izin pulang pada pak Gugus, dan Aris pun
pulang menaiki bis.
Esok hari sesampainya di
terminal kota Aris menyadari banyak notif Hp dari Lusi lalu Aris menelfon balik
Lusi,
“Haloo.. Lusi”ucap Aris,
“Dari mana saja kamu Ris!”bentak Lusi,
“Ah, maaf.. aku baru bisa buka Hp
sekarang”
“Lupakan hal itu sekarang kamu dimana?
Segera pulang!”ucap Lusi cemas,
“Ada apa? Aku dalam perjalanan pulang
kerumah”
“Aria.. aria.. dia.. ingin pulang hari
ini!”
“aku tau makanya aku pulang hari ini”
“bukan itu! Maksudku dia kembali pulang ke
kakek dan neneknya, sekarang dia di Stasiun kereta”
“maksudnya?” tanya Aris,
“ternyata Aria memundukan jadwalnya dan
datang ke rumahnya saat kamu sedang pergi berlomba, sekarang urusannya dirumah
sudah selesai dan ingin kembali ke kakek dan neneknya diluar provinsi”
Mendengar hal itu Aris kembali shok dan
menjatuhkan hpnya lalu pergi meninggalkan hpnya, dan segera berlari kearah
stasiun yang jaraknya lumayan jauh dari terminal, dia terus berlari sekuat
tenaga, agar ia tidak terlambat pada pemberangkatan kereta pertama hari ini
yang akan segera berangkat kurang dari 12 menit lagi, selama perjalanan ia
berfikir “(Aria.. jangan tinggalkan aku dulu.. biarkan aku bertemu kamu..
Aria.. kumuhon Aria...)”
Lalu Aris sampai di stasiun, pemberangkatan
kereta pertama kurang dari 3 menit lagi, Aris mencari disekeliling stasiun tapi
ia tidak menemukannya, lalu saat kereta tiba Aris makin cemas dan mulai tidak
karuan, lalu ia melihat sosok perempuan yang mirip dengan Aria, tapi ternyata
ia bukan Aria, lalu Aris melihat Aria yang hendak menaiki kereta, ia berlari
lalu memanggilnya “ARIA!” ucap Aris sembari terengah engah, dan Aria hanya menengok
kebelakang.
“(jangan tinggalkan aku Aria.. tetaplah
disini kurasa itu bukan kata yang yang tepat) jaga dirimu baik baik Aria..
(hm.. sebaiknya bisarkan seperti ini)”ucap Aris dan pikir Aris,
Aria meneteskan air matanya dan berbalik
lalu berkata dengan senyuman terindah yang pernah ia berikan untuk Aris “iyaa,
begitu juga kamu Ris..” lalu Aria berjalan menaiki kereta tersebut,
“(sudah kuduga aku mencintai mu Aria..
tetaplah disini!)”teriak hati Aris,
“Sampai berjumpa lagi Aria!” teriak
Aris,
Aria menundukan kepalanya setelah mendengar
hal itu, dan pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
Aris pun kembali kerumah, saat
perjalanan pulang Aris bertemu Lusi ditaman kota.
“yo.. Siput, ketemu sama Aria?”ucap Lusi,
“hmp.. terimakasih banyak yaa..”ucap
Aris,
“apaan dah ah.. pulang yuk”ucap Lusi,
“hmp.. aku benar-benar
berterimakasih” bisik Aris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar