Jumat, 04 Agustus 2017

Rendevou - Harapanku Part 4 oleh blogger santai

Part 4 – Harapanku

                Seminggu telah berlalu, seminggu juga Aris selalu diledek oleh Lusi karena menangis dihadapan Lusi. Lalu saat Aris dan Lusi masih saling meledek, Aris kemudian dipanggil oleh Pak Gugus, kemudian Aris menghadap langsung ke Pak Gugus. Pak Gugus adalah nama dari wali kelas Aris, lalu saat diruang guru, Pak Gugus bekata pada Aris “Ris kamu mau gk ikut lomba Fisika nanti, mewakili sekolah kita ke daerah provinsi lain?” kemudian Aris bertanya pada Pak Agus provinsi lain itu dimana, dan ternyata provinsinya sama dengan tempat Aria tinggal sekarang, kemudian Aris langsung menerima tawaran itu, dan Pak Agus menyuruh Aris mulai belajar lebih giat lagi hingga minggu yang akan datang.
                Kemudian Aris menceritakan semua hal yang dibicarakan dengan Pak Gugus tentang lomba maupun tentang provinsi yang sama dengan Aria pada Lusi, mendangar hal itu membuat Lusi benar-benar ikut merasa senang, dan mengatakan “Haha.. akhirnya kamu bisa bertemu Aria juga Ris..”
Aris pun menjawabnya “Haha.. Hmp.. Tumben kali ini kau memanggil dengan namaku!” kemudian Lusi hanya membuang mukanya karena tersipu malu.
                Min 5 hari sebelum Aris berangkat untuk lomba Aris bertemu dengan Alana di perjalanan mereka berangkat sekolah, awalnya mereka berdua hanya melihat satu sama lain sembari berdiri diam lalu mereka pun berjalan melewati masing masing begitu saja, tapi Alana kemudian diam dan menengok kebelakang dan menlanjutkan jalannya kembali. Disekolah Aris berkata pada Lusi “Lus, tadi pagi-“
     Sebelum selesai berbicara Lusi menyerobot perkataan Aris “Bertemu dengan Alana?”
       “Bagaimana kamu tau?”ucap Aris dengan terkejut.
     “Taulah orang tadinya aku mau mampir kerumah kamu eh ketemu kamu dijalan, terus ngeliat kamu liat liatan ama Alana, ngomong kek apa kek, malah diem-dieman, cowok tuh bener bener ribet ya, masang harga dirinya dimana juga”ucap Lusi dengan pedenya.
       Mendengar hal itu membuat Aris terlihat kesal lalu berkata “Kalo cowok gak punya harga dirinya apa lagi yang harus diperjuangkan?”
     “ngomong sih gitu padahal harga dirinya ajah udah ilang didepanku!”timpa Lusi
       “Di-Diem ah..!”bentak Aris sembari tersipu malu.
                Min 4 hari sebelum lomba dimulai atau tepatnya hari minggu nanti Aris meminta izin kesekolah untuk belajar dirumah, di hari ini Aris benar benar belajar mati matian semua buku tentang fisika dia hampir pelajari kembali, kemudian saat Aris mengambil minum diruang makan dan Aris mendengar Ayahnya dan Ibu Aria sedang berbicara tentang Aria diruang tamu, Aris menguping pembicaraan mereka dan ia mendengar apa yang sebaiknya tidak Aris dengar, karena diminggu nanti Aria akan datang kembali kesini, mendengar hal itu Aris merasa shok dan langsung kembali kekamar, lalu menangis dan berfikir dibalik selimutnya “(tuhan apa aku memang belum bisa bertemu dengan Aria? kenapa ini terjadi tuhan? Aria... Aku.. Aku ingin.. Bertemu denganmu)” Aris benar benar terpukul dan jatuh mentalnya karena mendengar Aria akan datang dihari ia pergi.
                Dihari min ke 3 Aris tidak masuk sekolah dan tidak meninggalkan kabar kesekolah kenapa dia tidak masuk sekolah, itu membuat Lusi cemas karena Lusi pikir Aris belajar terlalu keras untuk lomba Fisika itu.
                Hari min 2 lomba Aris berangkat sekolah dan meminta maaf pada pak Gugus karena kemarin ia tidak berangkat sekolah dan tidak meninggalkan kabar, saat istirahat Aris tidak ke taman untuk bertemu Lusi seperti biasanya, kemudian Lusi menghampiri kelas Aris dan melihat Aris sedang terlihat lesu di kursinya.
     “Siput kamu kenapa?”ucap Lusi mmendekati Aris dan melihatnya,
        “siapa? Oh Lusi? Maaf aku tidak bisa menemanimu hari ini”ucap Aris dengan lesu,
     Mendengar hal itu Lusi langsung menyeret Aris ketaman, Aris terkejut tapi tidak dapat berkata apa-apa, kemudia Lusi bertanya pada Aris “Jadi? Ada apa?!”
        “gak ada apa-apa..”jawab Aris,
     “CUKUP SAMPAI SINI COBA SIPUT!”bentak Lusi
        Aris langsung melihat kearah Lusi dan melihat Lusi dengan muka kesalnya lalu berkata “HAH?! APANYA YANG CUKUP SAMPAI SINI? JANGAN CAMPURI URUSAN ORANGLAH!”bentak Aris balik dengan kesal juga.
     “KAMU DULUAN YANG IKT CAMPUR URUSAN ORANG!”
        “SIAPA YANG IKUT CAMPUR URUSAN ORANG?!”
     “YA KAMULAH! KAMU PIKIR SIAPA YANG MENGHAJAR SIAPA KARENA SIAPA! PADAHAL SUDAH KUBILANG JANGAN!”
        “KAN SUDAH KUBILANG ITU KARENA AKU CEMAS!”ucap Aris
     “TERUS APA AKU GAK BOLEH CEMAS!”Teriak Lusi yang matanya berkaca-kaca,
        “Ah!.. maaf.. maaf.. Lusi.. Aku.. Aku..”ucap Aris merasa bersalah karena mengabaikan perasaan Lusi,
     “Hmp..”Lusi membang mukanya, terus berkata “Jadi ada apa?”
        “Minggu ini kau tahukan kalau aku ada lomba?”ucap Aris,
     “yaa terus?”
        “kau tau alasan lain aku ikut lomba itukan?”
     “hmp.. Aria kan?”
        “iyaa.. tapi.. Aria.. dia bakal kesini saat aku lomba”
     Lusi terlihat kaget lalu berkata “maaf.. aku pikir.. kau seperti itu karena masalah lain” ucap Lusi merasa bersalah,
        “hmp.. aku juga minta maaf.. sudah yaa.. aku kekelas dulu!”
     “aku akan membantumu”ucap Lusi saat Aris pergi dari hadapannya.
                Saat pulang sekolah Lusi pergi keruang guru sendirian lalu ia melihat Aris dan Pak Gugus sedang berbicara, lalu saat Aris keluar dar ruangan Lusi pun masuk keruang guru dan berbicara pada Pak Gugus,
     “permisi pak”ucap Lusi,
         “iyaa.. ada keperluan apa yaa?”tanya pak Gugus,
     “ini pak, saya Lusi dari kelas XIPA 1, mau tanya apa boleh saya yang menggantikan Aris untuk lomba nanti minggu?”tanya Lusi pada Pak Gugus,
         “kenapa? Apa kamu pikir Aris tidak dapat memenangkan lomba itu”tanya Pak Gugus,
     Lusi terlihat sedikit muram, dan pak Gugus menyadari muka muram tersebut lalu Lusi berkata “Aku.. aku.. (aku tidak tau mau berkata apa!!!!) aku pikir ia benar benar buruk dalam fisika pak!”
         “kenapa gak ngomong sebernya aja? Mungkin alasannya dapat aku pertimbangkan”ucap pak Gugus,
     Lusi kembali terlihat muram karena ia bingung apa lebih baik ia ceritakan tentang Aria pada pak Gugus atau tidak.
         “Jadi? Kau tidak akan menceritakannya? Yasudah.. silakan keluar kamu tidak ada kepentingan lagi kan?” ucap Pak Gugus,
     Lusi terkejut dan berkata pada pak Gugus yang hendak meninggalkan kursinya “tunggu pak! Akan kuceritakan” kemudian Lusi menceritakan pada pak Gugus tentang Aris dan Aria,
         “hmmm... begitu, pantas tadi Aris terlihat lesu.. jadi begini.. siapa ya tadi?”tanya Pak Gugus,
     “Lusi pak, saya Lusi”
         “jadi begini Lusi, Saya tidak dapat menukar posisi Aris dan posisi kamu karna itu sudah tanggung jawab Aris yang menerima ikut serta dalam lomba tersebut”jelas pak Gugus,
     “tapi pak!”cemas Lusi,
         “tapiii.. mungkin saya bisa meminta izin untuk mengikut sertakan Aris pada hari Sabtu nanti, artinya besok jadi tolong kamu hubungi Aris untuk bersiap-siap karna mungkin siang nanti kita sudah berangkat kesana”
     Mendengar hal itu membuat Lussi terlihat bahagia dan benar benar berterima kasih pada pak Gugus, lalu kemudian Lusi meninggalkan pak Gugus dan segera menghubungi Aris.
         “Kenangan masa kecil yaa.. begitu indah ya kan?”ucap pak Gugus,
                Hari H tepatnya hari sabtu Aris bersiap untuk keberangkatannya hari ini, ia pamit kepada ayahnya, lalu ia segera pergi ke sekolah dan keruang guru bersama Lusi untuk menemui pak Gugus. Dan mereka pun pergi keparkiran untuk melepas keberangkatan Aris.
         “Jadi semua sudah siap?”ucap pak Gugus,
   “Hatii-hati yaa..”ucap Lusi,
       “hmp.. makasih banyak Lus”ucap Aris
         “Kalo begitu berangkat”ucap pak Gugus.
                Kemudian Aris berangkat menuju perlombaan hanya ditemani pak Gugus, dan mereka pun berbicara banyak hal selama perjalanan, Pak Gugus dan Aris datang di area perlombaan tepat siang hari dan 2 jam sebelum perlombaan dimulai. Selama menunggu 2 jam Aris pergi belajar sendiri didalam mobil, pak Gugus melihat Aris dan berkata dengan suara kecil pada Aris “berjuanglah! ”
                Perlombaan pun dimulai, masing masing dari para peserta menunjukan hasil penelitian mereka masing-masing, begitu juga Aris yang menunjukan hasil penelitiannya dan segala yang telah ia pelajari, perlombaan berakhir pada malam hari dan hasilnya akan menunggu esok hari, tapi Aris langsung meminta izin pulang pada pak Gugus, dan Aris pun pulang menaiki bis.
                Esok hari sesampainya di terminal kota Aris menyadari banyak notif Hp dari Lusi lalu Aris menelfon balik Lusi,
       “Haloo.. Lusi”ucap Aris,
    “Dari mana saja kamu Ris!”bentak Lusi,
       “Ah, maaf.. aku baru bisa buka Hp sekarang”
    “Lupakan hal itu sekarang kamu dimana? Segera pulang!”ucap Lusi cemas,
       “Ada apa? Aku dalam perjalanan pulang kerumah”
    “Aria.. aria.. dia.. ingin pulang hari ini!”
       “aku tau makanya aku pulang hari ini”
    “bukan itu! Maksudku dia kembali pulang ke kakek dan neneknya, sekarang dia di Stasiun kereta”
       “maksudnya?” tanya Aris,
    “ternyata Aria memundukan jadwalnya dan datang ke rumahnya saat kamu sedang pergi berlomba, sekarang urusannya dirumah sudah selesai dan ingin kembali ke kakek dan neneknya diluar provinsi”
Mendengar hal itu Aris kembali shok dan menjatuhkan hpnya lalu pergi meninggalkan hpnya, dan segera berlari kearah stasiun yang jaraknya lumayan jauh dari terminal, dia terus berlari sekuat tenaga, agar ia tidak terlambat pada pemberangkatan kereta pertama hari ini yang akan segera berangkat kurang dari 12 menit lagi, selama perjalanan ia berfikir “(Aria.. jangan tinggalkan aku dulu.. biarkan aku bertemu kamu.. Aria.. kumuhon Aria...)”
Lalu Aris sampai di stasiun, pemberangkatan kereta pertama kurang dari 3 menit lagi, Aris mencari disekeliling stasiun tapi ia tidak menemukannya, lalu saat kereta tiba Aris makin cemas dan mulai tidak karuan, lalu ia melihat sosok perempuan yang mirip dengan Aria, tapi ternyata ia bukan Aria, lalu Aris melihat Aria yang hendak menaiki kereta, ia berlari lalu memanggilnya “ARIA!” ucap Aris sembari terengah engah, dan Aria hanya menengok kebelakang.
       “(jangan tinggalkan aku Aria.. tetaplah disini kurasa itu bukan kata yang yang tepat) jaga dirimu baik baik Aria.. (hm.. sebaiknya bisarkan seperti ini)”ucap Aris dan pikir Aris,
    Aria meneteskan air matanya dan berbalik lalu berkata dengan senyuman terindah yang pernah ia berikan untuk Aris “iyaa, begitu juga kamu Ris..” lalu Aria berjalan menaiki kereta tersebut,
       “(sudah kuduga aku mencintai mu Aria.. tetaplah disini!)”teriak hati Aris,
       “Sampai berjumpa lagi Aria!” teriak Aris,
    Aria menundukan kepalanya setelah mendengar hal itu, dan pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
                Aris pun kembali kerumah, saat perjalanan pulang Aris bertemu Lusi ditaman kota.
      “yo.. Siput, ketemu sama Aria?”ucap Lusi,
         “hmp.. terimakasih banyak yaa..”ucap Aris,
      “apaan dah ah.. pulang yuk”ucap Lusi,

          “hmp.. aku benar-benar berterimakasih” bisik Aris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar