Part
3 – Beast Friend (2)
Kemudian Aris dan Alana berpisah
ditengah jalan, Keesokan harinya saat jam istirahat Aris bertanya pada Lusi tentang
hal yang Aris bahas dengan Alana untuk jalan hari minggu nanti, Lusi pun
menjawab oke karena sepertinya Lusi juga menyukai Alana, Hari minggu pun tiba,
tepat saat kencan pertama Alana dan Lusi, Alana menunggu depan gedung film dan
Lusi yang diantar oleh Aris awalnya, lalu setelah mereka bertiga bertemu Aris
langsung pulang, dan membiarkan Alana dan Lusi bersenang-senang berdua, saat
dirumah Aris berfikir “(Aria.. apa nanti kita bisa seperti mereka yaa.. aku
merindukanmu)” kemudian Aris tertidur karena kelelahan berjalan-jalan. Esoknya
di hari senin Lusi menghampiri kelas Aris, tepat setelah bel istirahat berbunyi
dan mengagetkan Aris, lalu Aris berkata “tumben udah disini biasanya nunggu
ditaman”
“Kali ini penting siput!”ucap Lusi,
“penting?ada
apa?”tanya Aris,
“Kemarin, Alana dan Aku resmi berpacaran!”ucap
Lusi dengan senangnya,
Mendengar
itu Aris langsung berkata dalam hatinya, terus mengatakan “(gila Alan, ganas
amat, belum seminggu kenal langsung jadian) Ahh.. selamat yaaa, akhirnya ada
juga yang mau ama Setan, haha, jadi kapan kita ketaman? Mau ngobrol depan pintu
kelas ajah?” tanya Aris,
“Ohh iyaa.. hehe, saking senengnya, tapi apa
maksudnya ada yang mau ama setan hah!?”Bentak Lusi sambil berjalan menuju Taman
dengan Aris,
“gak
ada maksud apa-apa kok, Setan yang baru jadian”ucap Aris sembari menyindir
Lusi,
“Huh dasar.. hihi”
Kemudian mereka berdua ketaman
dan mengobrol banyak hal yang Lusi lakukan saat kencan kemarin dengan Alana,
semenjak saat itu Aris, Lusi dan Alana lebih sering pulang bersama. Kemudian
suatu hari Aris berkata pada Alana saat itu mereka sedang berdua menuju
perjalanan pulang.
“Oh iya Lan aku belum ngomong sesuatu
kekamu!”kata Aris,
“Hmm.. Apaan Ris?”tanya Alana,
“Jaga baik-baik Lusi ya,.. jangan sampai
kamu nyakitin dia”ucap Aris ke Alana,
“Siaaappp.. Riss”
“Aku serius Lan!..”ucap Aris sembari
menatap mata Alana,
“Iyaa.. aku mengerti”kata Alana sembari
melihat mata Aris
“Hmp.. Syukurlah.. kurasa aku bisa
percaya padamu, awas ajah kalau kamu sampai nyakitin Lusi”
Alana awalnya terlihat murung mendengar hal
itu tapi kemudian Alana berkata “Hmp.. Aku akan berusaha membuat dia bahagia”
“Kalau gitu sampai sini aja yaa.. sampai nanti Lan”
“Yaa.. sampai nanti Ris” setelah Alana
berkata itu ia terlihat seperti murung dan menundukan kepalanya, kemudian dia
mengangkat kepalanya lagi dan kembali berjalan pulang.
3 minggu berlalu sejak Aris dan
Alana membahas tentang kebahagiaan Lusi, mereka tetap pulang bersama hingga
suatu hari Aris pulang lebih lama dari biasanya dan saat ia keluar gedung
sekolah digerbang tidak ada Alana maupun Lusi, Aris tau hari ini akan datang,
dan Aris pun pulang sendirian, hari mulai gelap ditengah perjalanan pulang,
Aris melihat Lusi yang memakai baju rumahan lalu menyapanya.
“LUSI!!”sapa Aris dari jauh sembari
melambaikan tangan,
Lusi menoleh kearah Aris dan berjalan
mendekati Aris lalu berkata “Apaan sih! Sok kenal banget!” dengan muka
ngambeknya,
“Hah? Apaan coba, haha” kemudian mereka
ngobrol sembari berjalan menuju rumah Lusi,
“yaa.. kamu yang apaan ditungguin gak
dateng-dateng huu..”kata Lusi dengan nada ngambek,
“yaa mau gimana coba, ada tugas yang perlu
dilengkapin.. terus gimana rasanya, pulang bareng pertama, sama pacar?..
hahaha”ledek Aris,
“haha, gak terlalu istimewa, soalnya
nungguin kamu kelamaan! Jadi males duluan aku sama Alananya juga”ucap Lusi,
“hehe, kalo gitu, besok mau jalan-jalan
ketaman sama aku? Sekali-sekali gitu, sebagai tanda minta maaf juga” tanya
Aris,
“Hmm... boleh tuh besok yaa,.. jam 3
sore aku tunggu di toko dekat rumahku, awas ajah telat!”
“iya siaappp Setann”
“hihi sip deh, kalo gitu sampe besok
ya siput”
“sampe besok tan, hati-hati pulangnya”
“udah depan rumah kok, maaf ya
repot-repot nganterin jadinya, hati-hati” ucap Lusi
Mendengar kata-kata Lusi Barusan membuat
Aris kaget dan berkata “Setan bisa minta maaf!?”
Lusi langsung siap-siap kepalan
tangannya dan berkata “APAAAA!?”
“hehe, bercanda, udah ah dah malem, Met.
malem Tan”
“Met. Malem Put, hati-hati”
Kemudian esok pun datang jam 2.45
sore Aris sudah ada ditoko dekat rumah Lusi kemudian tidak lama setelah itu
Lusi pun datang dan mereka mulai pergi ke pusat kota bersama pada hari itu. Kemudian
setelah sampai dipusat kota, Aris bertanya pada Lusi, “Setan pertama kita mau
kemana?” tanya Aris.
“Pertama
temenin aku dulu ke supermarket disana, aku mau beli hadiah buat Lana”jawab
Lusi.
“Hadiah? Yaudah ayo!”ucap Aris
Mereka pun mulai mencari hadiah
dan berjalan bersama, setelah Lusi membeli hadiah Aris mengajak Lusi ke kafe
saat pertama kali Aris menyelamatkan Lusi dari kecelakaan.
“Jadi inget masa lalu yaa tan”kata Lusi.
“Udah lama sih semenjak terakhir kesini,
haha, banyak waktu yang dihabisin bareng sejak saat itu” timpa Aris.
“Lagian padahal udah kusuruh buat jangan
gagal pas ujian di Lilicoth, biar aku gak ketemu lagi ama Siput lemot ini”ejek
Lusi
“Ehhhh.. lagian kalo gak ada Siput satu
ini kamu tuh gak bakal semangat belajar Setan jadi terima ajah, wleee”ejek Aris
balik.
“hehe.. enak ajah”
Kemudian mereka pun berjalan
pulang setelah dari kafe tersebut, saat perjalanan pulang, hujan turun
tiba-tiba mereka pun lari menuju ke toko kelontong terdekat, dan membelli
sebuah payung disana. Mereka pulang dengan satu payung, dan berjalan berdekatan
agar satu sama lain tidak kehujanan, saat perjalanan pulang mereka melewati
taman kota untuk sampai kerumah, saat berjalan ditaman tersebut tiba-tiba Lusi
berhenti secara mendadak, dan menjatuhkan payungnya kemudian Aris kaget dan
bertanya pada Lusi. “Kenapa Setan? Kok tiba-tiba gitu?”ucap Aris ditengah
hujan, Lusi tidak membalas ucapan Aris, tapi tetap memandang lurus dengan wajah
yang terkejut dan kehujanan, kemudian Aris mendekati Lusi dan mengoyangkan
tubuhnya, dan berusaha menyadarkan Lusi, tapi Lusi tetap memandang lurus
kedepan dengan wajah shok, lalu tiba-tiba Aris menyadari Lusi menangis saat itu,
kemudian Aris melihat arah yang dilihat Lusi saat itu, Aris melihat, Alana dan
seorang perempuan sedang berciuman, melihat hal itu Aris langsung shok dan
amarahnya melunjak, kemudian saat Aris ingin berlari mendekati Alana, Lusi
memegang tangan Aris tapi tidak melihat kemata Aris, Aris melihat Lusi, dan
kemudian Lusi berkata pada Aris “Jangan!” setelah berkata itu, Lusi berlari ditengah
hujan, dan Aris mengejar Lusi, Lusi berbalik dan berkata pada Aris “Ris Kumohon
Tinggalin aku sendiri dulu.. maaf” mendengar itu Aris perlahan menahan air
matanya, dan mengangguk, kemudian Lusi pergi dari hadapan Aris, Aris mengepalkan
tangannya dan kembali ketaman, saat ditaman Alana terlihat sendiri duduk dikursi
taman, Aris memanggil Alana dan memukul Alana sekuat tenagasaat Alana menengok,
lalu Alana terjatuh kemudian dia berkata saat berusaha bangun “Apa-apaan ini!?”bentak
Alana.
“HAH!
APA MAKSUDNYA? ITU KALIMATKU LAN! MAKSUD KAMU APA?!”bentak Aris,
“KAMU YANG MAKSUDNYA APA DATANG-DATANG TERIAK
GAK JELAS TERUS MUKUL GITU AJA?!”
“MAKSUD KAMU APA?! MELANGGAR JANJI
DIDEPAN MATA KU SENDIRI”
“JANJI MAKSUDNYA!?”
“HAHA.. BERISIK AH!” kemudian Aris
memukul Alana disitu terjadilah adu pukul satu sama lain tapi disini Aris tidak
terlalu mahir dalam bela diri, dan akhirnya Aris pun babak belur pada saat itu,
dan terlentang ditaman saat hujan, kemudian setelah selesai adu pukul tersebut
Alana berkata “Janji, maksud kamu apa Ris?” tanya Alana dengan nada lebih
pelan.
“Lusi.... dia... nangis.. di... depan
mataku... gara gara melihat... kamu ciuman tadi..” jawab Aris dengan nada yang
pelan dan terpatah patah, mendengar penjelasan Aris, Alana terkejut dan
terlihat sedikit shok saat itu lalu pergi meninggalkan Aris, sebelum Alana
pergi Aris berkata pada Alana dan mengancamnya “Lan! Jangan kamu deketin Lusi
lagi, inget baik-baik” Alana hanya menoleh sedikit dan menjawabnya “Berisik!
terserah aku mau apa” timpa Alana.
Keesokan harinya Aris tidak
berangkat kesekolah karena lukanya, dan membuat Lusi menjadi khawatir, dan
esoknya lagi Aris berangkat sekolah dengan muka yang sedikit membiru. Saat jam
istirahat Aris pergi ketaman dan saat ditaman Lusi mendekati Aris dan menampar
wajahnya dengan sangat keras, kemudian Aris berkata pada Lusi “Kenapa!? Padahal
udah kubilang jangan!” bentak Lusi,
“terus? Aku harus ngikutin kata kamu?”ucap
Aris menanyakan balik,
“ya iyalah saat itu kamu ngawathirin aku! Percuma
kamu ngelawan dia, udah tau kalah!”bentak Lusi lagi,
“yaaa.. terus aku harus apa coba!? Ngeliat
Sahabatku hancur depan mataku sendiri! Kamu pikir aku harus berbuat apa!?”bentak
Aris balik
Mendengar hal itu Lusi langsung tersenyum
kecil tapi benar-benar terlihat tulus dan manis kemudian Lusi berfikir sembari berkata
pada Aris “(yaampun Siput satu ini) Ya ampun, kamu pikir aku akan hancur gitu
aja?(gak lah) aku cuman butuh sendiri waktu itu, lagian.. (mana bisa aku hancur
dengan mudah saat ada malaikat penjaga disini) mana bisa aku hancur kalo ada
Siput satu ini yang selalu ngegangguin”
Mendengar kata-kata Lusi barusan membuat
Aris mengeluarkan sedikit air matanya, lalu Aris berkata dengan senyum yang
bahagia dan tulus “Syukurlah..”
“Dasar bodoh, hihi” tawa Lusi,
“Hmmpp.. Aku memang bodoh..”ucap Aris
pada Lusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar