Selasa, 01 Agustus 2017

Rendevou - Beast Friend (2) Part 3 oleh blogger santai

Part 3 – Beast Friend (2)
                Kemudian Aris dan Alana berpisah ditengah jalan, Keesokan harinya saat jam istirahat Aris bertanya pada Lusi tentang hal yang Aris bahas dengan Alana untuk jalan hari minggu nanti, Lusi pun menjawab oke karena sepertinya Lusi juga menyukai Alana, Hari minggu pun tiba, tepat saat kencan pertama Alana dan Lusi, Alana menunggu depan gedung film dan Lusi yang diantar oleh Aris awalnya, lalu setelah mereka bertiga bertemu Aris langsung pulang, dan membiarkan Alana dan Lusi bersenang-senang berdua, saat dirumah Aris berfikir “(Aria.. apa nanti kita bisa seperti mereka yaa.. aku merindukanmu)” kemudian Aris tertidur karena kelelahan berjalan-jalan. Esoknya di hari senin Lusi menghampiri kelas Aris, tepat setelah bel istirahat berbunyi dan mengagetkan Aris, lalu Aris berkata “tumben udah disini biasanya nunggu ditaman”
   “Kali ini penting siput!”ucap Lusi,
“penting?ada apa?”tanya Aris,
   “Kemarin, Alana dan Aku resmi berpacaran!”ucap Lusi dengan senangnya,
Mendengar itu Aris langsung berkata dalam hatinya, terus mengatakan “(gila Alan, ganas amat, belum seminggu kenal langsung jadian) Ahh.. selamat yaaa, akhirnya ada juga yang mau ama Setan, haha, jadi kapan kita ketaman? Mau ngobrol depan pintu kelas ajah?” tanya Aris,
   “Ohh iyaa.. hehe, saking senengnya, tapi apa maksudnya ada yang mau ama setan hah!?”Bentak Lusi sambil berjalan menuju Taman dengan Aris,
“gak ada maksud apa-apa kok, Setan yang baru jadian”ucap Aris sembari menyindir Lusi,
    “Huh dasar.. hihi”
                Kemudian mereka berdua ketaman dan mengobrol banyak hal yang Lusi lakukan saat kencan kemarin dengan Alana, semenjak saat itu Aris, Lusi dan Alana lebih sering pulang bersama. Kemudian suatu hari Aris berkata pada Alana saat itu mereka sedang berdua menuju perjalanan pulang.
      “Oh iya Lan aku belum ngomong sesuatu kekamu!”kata Aris,
   “Hmm.. Apaan Ris?”tanya Alana,
      “Jaga baik-baik Lusi ya,.. jangan sampai kamu nyakitin dia”ucap Aris ke Alana,
   “Siaaappp.. Riss”
      “Aku serius Lan!..”ucap Aris sembari menatap mata Alana,
   “Iyaa.. aku mengerti”kata Alana sembari melihat mata Aris
      “Hmp.. Syukurlah.. kurasa aku bisa percaya padamu, awas ajah kalau kamu sampai nyakitin Lusi”
   Alana awalnya terlihat murung mendengar hal itu tapi kemudian Alana berkata “Hmp.. Aku akan berusaha membuat dia bahagia”
     “Kalau gitu sampai sini aja yaa.. sampai nanti Lan”
   “Yaa.. sampai nanti Ris” setelah Alana berkata itu ia terlihat seperti murung dan menundukan kepalanya, kemudian dia mengangkat kepalanya lagi dan kembali berjalan pulang.
                3 minggu berlalu sejak Aris dan Alana membahas tentang kebahagiaan Lusi, mereka tetap pulang bersama hingga suatu hari Aris pulang lebih lama dari biasanya dan saat ia keluar gedung sekolah digerbang tidak ada Alana maupun Lusi, Aris tau hari ini akan datang, dan Aris pun pulang sendirian, hari mulai gelap ditengah perjalanan pulang, Aris melihat Lusi yang memakai baju rumahan lalu menyapanya.
    “LUSI!!”sapa Aris dari jauh sembari melambaikan tangan,
       Lusi menoleh kearah Aris dan berjalan mendekati Aris lalu berkata “Apaan sih! Sok kenal banget!” dengan muka ngambeknya,
     “Hah? Apaan coba, haha” kemudian mereka ngobrol sembari berjalan menuju rumah Lusi,
        “yaa.. kamu yang apaan ditungguin gak dateng-dateng huu..”kata Lusi dengan nada ngambek,
     “yaa mau gimana coba, ada tugas yang perlu dilengkapin.. terus gimana rasanya, pulang bareng pertama, sama pacar?.. hahaha”ledek Aris,
        “haha, gak terlalu istimewa, soalnya nungguin kamu kelamaan! Jadi males duluan aku sama Alananya juga”ucap Lusi,
     “hehe, kalo gitu, besok mau jalan-jalan ketaman sama aku? Sekali-sekali gitu, sebagai tanda minta maaf juga” tanya Aris,
         “Hmm... boleh tuh besok yaa,.. jam 3 sore aku tunggu di toko dekat rumahku, awas ajah telat!”
     “iya siaappp Setann”
         “hihi sip deh, kalo gitu sampe besok ya siput”
     “sampe besok tan, hati-hati pulangnya”
         “udah depan rumah kok, maaf ya repot-repot nganterin jadinya, hati-hati” ucap Lusi
     Mendengar kata-kata Lusi Barusan membuat Aris kaget dan berkata “Setan bisa minta maaf!?”
         Lusi langsung siap-siap kepalan tangannya dan berkata “APAAAA!?”
     “hehe, bercanda, udah ah dah malem, Met. malem Tan”
         “Met. Malem Put, hati-hati”
                Kemudian esok pun datang jam 2.45 sore Aris sudah ada ditoko dekat rumah Lusi kemudian tidak lama setelah itu Lusi pun datang dan mereka mulai pergi ke pusat kota bersama pada hari itu. Kemudian setelah sampai dipusat kota, Aris bertanya pada Lusi, “Setan pertama kita mau kemana?” tanya Aris.
     “Pertama temenin aku dulu ke supermarket disana, aku mau beli hadiah buat Lana”jawab Lusi.
       “Hadiah? Yaudah ayo!”ucap Aris
                Mereka pun mulai mencari hadiah dan berjalan bersama, setelah Lusi membeli hadiah Aris mengajak Lusi ke kafe saat pertama kali Aris menyelamatkan Lusi dari kecelakaan.
     “Jadi inget masa lalu yaa tan”kata Lusi.
       “Udah lama sih semenjak terakhir kesini, haha, banyak waktu yang dihabisin bareng sejak saat itu” timpa Aris.
     “Lagian padahal udah kusuruh buat jangan gagal pas ujian di Lilicoth, biar aku gak ketemu lagi ama Siput lemot ini”ejek Lusi
       “Ehhhh.. lagian kalo gak ada Siput satu ini kamu tuh gak bakal semangat belajar Setan jadi terima ajah, wleee”ejek Aris balik.
     “hehe.. enak ajah”
                Kemudian mereka pun berjalan pulang setelah dari kafe tersebut, saat perjalanan pulang, hujan turun tiba-tiba mereka pun lari menuju ke toko kelontong terdekat, dan membelli sebuah payung disana. Mereka pulang dengan satu payung, dan berjalan berdekatan agar satu sama lain tidak kehujanan, saat perjalanan pulang mereka melewati taman kota untuk sampai kerumah, saat berjalan ditaman tersebut tiba-tiba Lusi berhenti secara mendadak, dan menjatuhkan payungnya kemudian Aris kaget dan bertanya pada Lusi. “Kenapa Setan? Kok tiba-tiba gitu?”ucap Aris ditengah hujan, Lusi tidak membalas ucapan Aris, tapi tetap memandang lurus dengan wajah yang terkejut dan kehujanan, kemudian Aris mendekati Lusi dan mengoyangkan tubuhnya, dan berusaha menyadarkan Lusi, tapi Lusi tetap memandang lurus kedepan dengan wajah shok, lalu tiba-tiba Aris menyadari Lusi menangis saat itu, kemudian Aris melihat arah yang dilihat Lusi saat itu, Aris melihat, Alana dan seorang perempuan sedang berciuman, melihat hal itu Aris langsung shok dan amarahnya melunjak, kemudian saat Aris ingin berlari mendekati Alana, Lusi memegang tangan Aris tapi tidak melihat kemata Aris, Aris melihat Lusi, dan kemudian Lusi berkata pada Aris “Jangan!” setelah berkata itu, Lusi berlari ditengah hujan, dan Aris mengejar Lusi, Lusi berbalik dan berkata pada Aris “Ris Kumohon Tinggalin aku sendiri dulu.. maaf” mendengar itu Aris perlahan menahan air matanya, dan mengangguk, kemudian Lusi pergi dari hadapan Aris, Aris mengepalkan tangannya dan kembali ketaman, saat ditaman Alana terlihat sendiri duduk dikursi taman, Aris memanggil Alana dan memukul Alana sekuat tenagasaat Alana menengok, lalu Alana terjatuh kemudian dia berkata saat berusaha bangun “Apa-apaan ini!?”bentak Alana.
       “HAH! APA MAKSUDNYA? ITU KALIMATKU LAN! MAKSUD KAMU APA?!”bentak Aris,
   “KAMU YANG MAKSUDNYA APA DATANG-DATANG TERIAK GAK JELAS TERUS MUKUL GITU AJA?!”
       “MAKSUD KAMU APA?! MELANGGAR JANJI DIDEPAN MATA KU SENDIRI”
   “JANJI MAKSUDNYA!?”
       “HAHA.. BERISIK AH!” kemudian Aris memukul Alana disitu terjadilah adu pukul satu sama lain tapi disini Aris tidak terlalu mahir dalam bela diri, dan akhirnya Aris pun babak belur pada saat itu, dan terlentang ditaman saat hujan, kemudian setelah selesai adu pukul tersebut Alana berkata “Janji, maksud kamu apa Ris?” tanya Alana dengan nada lebih pelan.
       “Lusi.... dia... nangis.. di... depan mataku... gara gara melihat... kamu ciuman tadi..” jawab Aris dengan nada yang pelan dan terpatah patah, mendengar penjelasan Aris, Alana terkejut dan terlihat sedikit shok saat itu lalu pergi meninggalkan Aris, sebelum Alana pergi Aris berkata pada Alana dan mengancamnya “Lan! Jangan kamu deketin Lusi lagi, inget baik-baik” Alana hanya menoleh sedikit dan menjawabnya “Berisik! terserah aku mau apa” timpa Alana.
                Keesokan harinya Aris tidak berangkat kesekolah karena lukanya, dan membuat Lusi menjadi khawatir, dan esoknya lagi Aris berangkat sekolah dengan muka yang sedikit membiru. Saat jam istirahat Aris pergi ketaman dan saat ditaman Lusi mendekati Aris dan menampar wajahnya dengan sangat keras, kemudian Aris berkata pada Lusi “Kenapa!? Padahal udah kubilang jangan!” bentak Lusi,
       “terus? Aku harus ngikutin kata kamu?”ucap Aris menanyakan balik,
     “ya iyalah saat itu kamu ngawathirin aku! Percuma kamu ngelawan dia, udah tau kalah!”bentak Lusi lagi,
       “yaaa.. terus aku harus apa coba!? Ngeliat Sahabatku hancur depan mataku sendiri! Kamu pikir aku harus berbuat apa!?”bentak Aris balik
     Mendengar hal itu Lusi langsung tersenyum kecil tapi benar-benar terlihat tulus dan manis kemudian Lusi berfikir sembari berkata pada Aris “(yaampun Siput satu ini) Ya ampun, kamu pikir aku akan hancur gitu aja?(gak lah) aku cuman butuh sendiri waktu itu, lagian.. (mana bisa aku hancur dengan mudah saat ada malaikat penjaga disini) mana bisa aku hancur kalo ada Siput satu ini yang selalu ngegangguin”
       Mendengar kata-kata Lusi barusan membuat Aris mengeluarkan sedikit air matanya, lalu Aris berkata dengan senyum yang bahagia dan tulus “Syukurlah..”
     “Dasar bodoh, hihi” tawa Lusi,
       “Hmmpp.. Aku memang bodoh..”ucap Aris pada Lusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar