Part
3 – Beast Friend (1)
Setahun telah berlalu Aris dan Lusi
menjadi teman baik walau mereka berdua tetap mengejek dan mejelek jelekan satu
sama lain tapi mereka berdua tetap menjadi sahabat yang sulit untuk dipisahkan.
Sekarang mereka berada ditahun ketiga SMP dan mereka pun menghadapi Ujian Nasional, dan sebelum
detik detik Ujian Nasional Lusi berkata pada Aris “Ris Kali ini aku akan
menjadi ranking satu disekolah, persiapkan dirimu!” ucap Lusi,
“Hahaha,.. emangnya Setan bisa berbuat
apa.. majulah! Kalo emang ngerasa pede mah,.. aku siap hadapi, wlee”timpa Aris,
“Hah, aku gak bakal kalah lagi ama siput
satu ini! Dah semangat!”tinggal Lusi kembali kekelas.
Mereka berdua pun memulai ujian
nasional, mereka berdua dapat mengerjakan soal ujian dengan lancar, lalu mereka
pun bebas dari sekolah dan mulai mencari sekolah mana yang dituju, Aris memilih
SMA Lilicoth sebagai pilihan utamanya dan SMA Andesia sebagai pilihan keduanya,
dan sebaliknya bagi Lusi yang memilih SMA Lilicoth sebagai pilihan kedua dan
Andesia sebagai pilihan utama. Di SMA Lilicoth Aris harus mengikuti ujian
terlebih dahulu sebelum diterima di SMA saat itu Aris tidak mengenal siapa-siapa,
tapi ada seorang lelaki yang menyapa Aris dia berkata “Hei kamu yang disana! Sedang
apa kamu disini?” tanya lelaki tersebut,
“Oh.. aku mau mengikuti ujian masuk
mas, dimana ya ruangannya?”tanya Aris,
“Oh.. ikuti saya!”kata lelaki tersebut
dan menunjukan arah keruang lab untuk ujian penerimaan siswa baru,
Sesampainya disana Aris dan lelaki
itu duduk berdua lalu Aris merasa heran dan bertanya pada lelaki itu “Mas kok
ikut duduk dengan saya?”
“Saya belum bilang kalo saya juga murid
yang mau mendaftar?”ucap lelaki tersebut,
“Eh!? Masnya ikut pendaftaran
juga?!”
“Hihi.. iya kenalkan nama saya Alana”
“Oh.. iya kenalkan juga nama saya
Aris mas”
“Hmmpp.. kita sama-sama berjuang ya
Ris!”
“Oke Mas Alana”
“Gak usah pake mas segala panggil ajah
Lana”
“Ohh.. Siap Lana”
Kemudian Aris dan Alana selesai
mengerjakan ujian masuk mereka dan, tinggal menunggu hasil UN dan UM mereka
apakah mereka lulus atau tidak. 4 hari kemudian hasil UN mereka keluar Aris dan
Lusi mendapat Nilai yang baik tapi tetap saja Aris berada diatas Lusi, lalu
Aris bertanya pada Lana hasil UN dia lewat Hp, dan Lana menjawab jika Lana juga
mendapat hasil yang memuaskan. Melihat Aris yang tumben bermain Hp saat dengan
Lusi, Lusi bertanya “Tumben main Hp Ris ada apa gerangan?”
“Iyatah? Iyakali ya, inget waktu
aku ujian masuk di Lilicoth sendirian? Disana aku mendapat teman baru dan
mendapatkan nomer Hpnya”jawab Aris,
“Hmmpphh.. Cewek?”tanya Lusi
“Haha,.. Gaklah Cowok,.. kenapa?
Cemburu? Hahaha” canda Aris,
“Ya enggak aneh ajah gitu kalo ada
cewek yang belum kenal belum apa udah ngasih nomer Hp, apa lagi kasihnya
kekamu, waras apa tuh cewek? Ngasih nomer ke Siput, hahaha” ejek Lusi,
Muka Aris terlihat kesal dan berkata
“Heee... gini-gini juga masih ada yang mau kali”
“Iyatah? Yakin ceweknya waras, haha”
ejek Lusi lagi,
“Brisik ah! Setan bisanya ngejek
mulu.. padahal nilai ajah masih kalah, haha”bales Aris
“oh gitu”ucap Lusi terlihat kesal dan
memegang tangannya yang siap untuk memukul Aris kapan saja.
Melihat tangan itu Aris langsung
berkata “hehe.. Ampun”
“huh dasar, dah ah aku kekelas dulu ya
Siput”ucap Lusi dan kembali kekelasnnya,
“Hati-hati Setan awas kena
ruqyah”
“BRISIK!”teriak Lusi dari depan
koridor, lalu berkata “Ohya, pastiin kamu gak masuk Andesia soalnya pasti bakal
ribet kalo ada kamu! Daaahh sampai ketemu nanti reunian Put!”
“Iya Setan, Pergi sana!”
Lalu semenjak itu mereka berdua
tidak pernah ke SMP lagi dan tidak pernah bertemu semenjak itu, hingga suatu
hari tepat pada hari pengumuman UM di SMA Lilicoth dan penerimaan siswa baru
Aris dan Alana bertemu didepan papan pengumuman, dan mencari nomor Ujian masing-masing.
“Gimana Ris udah ketemu? Kalo aku udah
ada!”ucap Alana,
Dengan muka kecewa Aris berkata
“Maaf Lan aku gak diterima disini, kayanya UM ku kecil deh”
“EH!? Kayanya ada kesalahan deh, Aku
tanya dulu kepanitianya!”
“Gak usah Lan ntar malah nyusahin
kamu, mungkin bukan tadirnya aku sekolah disini”
“Yakin!?” tanya Alana dengan serius,
“Hmp, dah ya.. sampai nanti”ucap
Aris, dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
Saat Aris berada didepan gerbang
keluar Alana berteriak “RIS! KAMU PILIHAN KEDUA DIMANA?!”
Aris pun melihat Alana dan
menjawabnya “ANDESIA LAN!”
“AKU AKAN MENGUNJUNGIMU SESEKALI”
Aris tersenyum kecil dan berkata
“YAA.. AKU TUNGGU!”
Lalu Aris dan Alana berpisah
tepat saat itu. Hingga akhirnya penyambutan siswa siswi baru di SMA Andesia,
tanpa Aris sadari Lusi menghampiri Aris dan mengagetkan Aris lalu berkata “yo
murid gagal masuk ujian gimana kabarnya, haha”
Aris pun tersentak dan menanggapi
kata-kata Lusi sambil berjalan dengan muka kesalnya
“Ha..
Haa.. Haaa.. Puas ya puas, ini pasti kerjaannya setan nih, Aku gagal dalam UM”
“Heee.. Aku yang disalahin jeh, salah
sendiri selam liburan jarang belajar padahal udah tau ujian depan mata, haha,
gini deh akhirnya, haha” ucap Lusi dengan bahagianya,
“haha.. ya juga sih yaa.. dah
ah.. kamu kelas apa?”tanya Aris
“XIPA 1, kalo kamu?”tanya Lusi balik,
“XIPA 2, kita kayanya gk pernah
sekals ya, hahaha”
“heee.. dibawah ku, hahaha.. lagian kalo
kita sekelas, gimana jadinya”
“angka 2 bukan berarti lebih
jelek dari angka 1, liat ajah nanti, hihi, iya sih yaa,.. ancur kayanya kalau
kita satu kelas, haha”
“oke liat ajah, dah yaa.. udah mau masuk
juga sampai nanti Ris”
“Iya Tan hati-hati”
“enak ajah Setan, Dah ah bye” ucap Lusi
dan pergi kekelasnya,
Aris pun menjawabnya hanya
dengan lambaian satu tangannya. Saat jam istirahat Aris biasa bertemu dengan
Lusi di taman tepi bedanya kali ini Lusi mengajak Aris untuk pulang bareng,
lalu Aris meng-iya-kannya dan megatakan jika Aris akan menunggu Lusi di depan
gerbang saat pulang. Hari-hari berlalu Aris dan Lusi mulai terbiasa dengan
sekolah merka dan kebiasaan baru mereka. Hingga sebulan berlalu dan waktu saat
pulang, tapi Lusi yang menunggu Aris, saat Aris keluar dari gedung sekolah Lusi
hendak memanggil Aris, tiba-tiba ada seorang lelaki yang memakai seragam
sekolah lain mendekati Aris dari sana, dan Aris juga lelaki itu jalan bersama,
saat sudah dekat Lusi memanggil Aris, lalu Aris mengenalkan lelaki itu.
“Oh Lusi kenalkan, Ini Alana
ingatkan saat aku bermain Hp saat ditaman Smp dulu?” ucap Aris sembari
mengenalkan Alana,
“Ah iya aku ingat, salam kenal” ucap Lusi,
“Dan Alana kenalkan ini Lusi, Dia....
Setan!”ucap Aris dan mengagetkan Alana yang tadinya melamun melihat Lusi,
“HAH!” Sentak Alana kaget,
“HOI!”ucap Lusi yang kesal,
“Hehe,... Bercanda Lan, Kenal kan
ini Lusi” ucap Aris mengulang kembali perkenalannya,
“Salam kenal, Lusi” ucap Alana
Lalu mereka berdua pun berjalan
dan pulang bersama, kemudian Lusi terlebih dahulu berpisah dari Alana dan Aris,
saat Aris dan Alana sedang berjalan berdua Alana berkata “Ris perempuan tadi..
pacar kamu?” tanya Alana,
Mendengar hal itu Aris langsung
tertawa terbahak-bahak dan berkata pada Alana “hahaha... gimana cara kamu bisa
mengatakan hal itu? Itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi.. hahaha” ucap Aris,
“benarkah? Tapi kalian benar-benar
terlihat begitu dekat” tanya Alana kembali,
“iyatah? Kurasa kami benar-benar
gak akur deh, hahaha, tiap kali ketemu ada aja saatnya aku dipukul atau diejek”
“Hmppp... kira-kira apa dia punya
pacar yaaa?..”
“entahlah kurasa gak deh
soalnya dia selalu menghabiskan istirahatnya denganku”ucap Aris,
“hee.. kalau apa aku bisa-“
Kemudian Aris memotong
perkataan Alana dan berkata “jadi pacarnya?”
Alana bengong melihat Aris lalu berkata “Seperti
yang diharapkan kamu tau maksudku, haha”
“kamu kelilipan apa sih Lan? Apa
yang kamu suka coba?” tanya Aris,
“Dia Cantik”
“Gak juga”
“Manis”
“Mungkin iya”
“Dan terlihat baik hati”
Mendengar hal itu Aris langsung tertawa
terbahak-bahak dan berkata “baik darimana? Kan sudah kubilah saat awal dia itu
setan! Tiap ketemu dia mukul, pas ketemu ngejek mulu, waktu makan gak tau malu,
giliran belajar ajah seneng banget mau ngalahahin aku, hahaha”
“heee... kamu tau banyak yaa..”ucap
Alana,
Aris tiba-tiba berhenti
tertawa dan berkata serius “yahh.. aku juga gak tau kenapa, jadi.. mau kamu
coba deketin dulu?”
“entahlah”jawab Alana,
“kalo iya, nanti aku ajak
ketemuan deh biar lebih akrab nantinya”
“Serius!?”tanya Alana dengan semangat,
“iyaaa... mau tah?”
“boleh-boleh,..
minggu depan yaa Ris.. tolong atur”
“Siap-siap, dah yaa.. aku
sampai disini, sampai nanti minggu, kalo Lusi bilang oke aku kabarin kamu Lan”
“siap Ris aku tunggu, dah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar