Suara Angin
Kisah kali ini
dimulai dimana saat seorang wanita yang ceria tapi pendek tingginya mencintai
seseorang yang aneh dari yang lainnya. Wanita pendek ini bernama Windy berasal
dari kata bahasa inggris yang artinya berangin. Windy anak yang aktif dalam
segala bidang namun terkenal akan enteng tangannya dan cerewetnya.
Cerita dimulai saat gadis pendek ini bertemu seorang
yang bernama Alam yang lumayan tinggi, pendiam dan lambat dalam berfikir biasa
tapi cepat berfikir dalam pelajaran. Karena kelambatannya dalam berfikir ini
Windy yang menyukai Alam selalu memberikan kode kepada Alam jika dia
menyukainya, tapi setiap kali pula Alam menghiraukannya, setiap dia bertemu
saat istirahat maupun saat renggang Windy selalu memberikan isyarat jika Windy
menunggu Alam untuk merespon kodenya. Lama telah berlalu Alam pun sadar jika
Windy menyukainya, Alam mendekati Windy dan perlahan mereka semakin dekat.
Waktu cepat berlalu kenaikan kelas pun tiba Alam dan
Windy menjadi lebih dekat sekarang tapi bodohnya mereka berdua tidak ada yang
menyatakan cinta satu sama lain. Hingga saat liburan tiba itu adalah liburan
terpanjang yang pernah dia dapatkan mereka libur hampir selama 1 setengah
bulan. Mereka tidak pernah bertemu hingga mereka berdua masuk kesekolah, tapi
tepat dua hari sebelum masuk sekolah Windy masuk kerumah sakit karena dia
terjatuh saat naik angkutan umum dan pingsan hampir 7 jam. Windy dirawat
dirumah sakit selama seminggu, lalu akhirnya Windy keluar dari rumah sakit,
saat Windy masuk sekolah dia bertemu dengan Alam dan mereka mengobrol kembali, mereka temu
kangen karena lama tidak bertemu selama liburan dan Alam tidak tau jika Windy
masuk rumah sakit.
Alam terus bercerita selama kegiatannya saat liburan
dan bertanya kenapa Windy tidak masuk sekolah pada hari pertama? tapi Windy malah bercerita kegiatannya selama
liburan dan dia tidak bercerita saat dia masuk rumah sakit. Ditengah
pembicaraan Alam mengatakan jika ada orang yang sedang dia sukainya saat ini,
dia bertemu dengannya saat sedang liburan dan kebetulan orang yang Alam sukai
sekolahnya berada satu kota dengan dia. Saat mendengar hal itu Windy tidak tau
harus berkata apa dia hanya tersenyum dan mendengarkan deskripsi orang yang Alam
sukai. Windy menyukai Alam tapi dia juga tidak bisa melarang Alam untuk
menyukai seseorang karena Windy merasa hanyalah sahabat Alam. Perlahan tapi
pasti Windy sedikit demi sedikit membantu Alam untuk mendapatkan orang yang
disukainya, Alam selalu bercerita tentang kemajuan cintanya.
Suatu hari Windy tidak masuk sekolah, Alam pun
mencari kekelasnya tapi dikelas itu Windy tidak masuk sekolah atau tidak hadir
tanpa keterangan. 5 hari berlalu Windy kembali berangkat sekolah dan bertemu
dengan Alam, Alam juga bertanya “Kemana saja kamu selama 5 hari belakangan
ini?” Windy hanya menjawab dia selama 5 hari belakangan ini dia pergi kekantin
sekolah untuk istirahat karena tidak bawa bekal. Alam tau jika Windy berbohong
tapi jika Windy tidak ingin memberitahukan alasannya, maka Alam tidak akan
memaksanya.
Mereka pun kembali mengobrol seperti biasanya dan Alam
pun menceritakan orang yang disukainya juga, lalu Windy juga berkata jika ada
orang yang sedang disukainya juga. Alam pun berhenti seketika dan bertanya
“Siapa orang yang Windy sukai?”
“Untuk itu aku ingin menyimpannya sendiri” ucap
Windy, pembicaraan pun menjadi canggung dan berhenti begitu saja, hingga bel
masuk pun berbunyi, Windy dan Alam pun kembali kekelas masing-masing.
Di keesokan harinya, mereka berdua pun mengobrol
seperti biasa dan Alam berkata jika Alam ingin menyatakan perasaannya pada
orang yang disukainya itu. Windy tersentak kecil lalu memberikan senyuman
kepada Alam dan berkata “ Semangat! Kapan kau akan meyatakan cintamu?” “Aku
akan mengatakannya pulang sekolah ini”ujar Alam, sebelum Windy membalas ucapan Alam,
Windy dipanggil oleh Guru untuk pergi kekantornya, Windy pun pergi dan
meninggalkan Alam sambil berkata “Aku akan membantumu, tunggu aku didepan pintu
gerbang” lalu Windy pun pergi keruang Guru.
Di depan pintu gerbang, Alam menunggu Windy. Windy pun tiba dan
mengajaknya segera pergi ketempat dimana Alam akan menyatakan cintanya, mereka
pun pergi ke taman kota dimana pohonnya yang berdiri di pinggir jalanan dan daunya
sedang berguguran benar-benar suasana yang pas untuk menyatakan cinta kepada
seseorang.
Windy pun berkata
saat sedang berjalan dengan Alam “Tunggu kancing mu belum rapih, biar aku
bereskan” Windy pun membereskan kancing Alam, dan Alam berterimakasih pada
Windy, lalu setelah itu Windy memberikan bunga pada Alam dan berkata “Berikan
ini padanya” dan Alam kembali berterima kasih. Lalu terlihat dari kejauhan
orang yang disukai Alam berjalan menuju ketempat dimana Alam dan Windy berdiri,
benar benar sosok yang cantik dia terlihat begitu baik dan anggun benar benar
indah untuk dilihat, Windy tau kenapa Alam memilih dia, lalu sebelum Windy
pergi dia berkata sembari menepuk punggungnya “Sana! kau yang harus menemuinya
jangan Alim-aliman dasar pendiem, Semangat!” Alam pun berkata “Terima kasih
pendek! telah membawaku sejauh ini aku duluan” Alam pun pergi dan meninggalkan
Windy, lalu Windy berbisik kecil “Aku yang seharusnya berterima kasih” Windy
pun memalingkan matanya terlebih dahulu dan membalikan mukanya karna wajahnya
yang murung, lalu Windy pun berlari sembari menahan air mata yang sudah
bercucuran. Saat Windy merasa Alam sudah jauh diapun menangis dan mengeluarkan
teriakannya sembari berlari, tapi saat dia selesai menangis dan sedang berjalan
kaki di tengah zebracross, Windy tiba-tiba pingsan.
Windy pingsan dan
tidak sadarkan diri selama 4 hari, dan dokter yang merawatnya mengatakan kepada
orangtua Windy jika Windy mengidap sakit Dimensia dia dipastikan akan lumpuh
untuk beberapa hari kedepan dan otaknya mungkin tidak dapat berfungsi dengan
baik kedepannya. Windy sadar akan keadaannya yang kian memburuk, karena dia tau
selama ini dia selalu bolak balik rumah sakit, mungkin hidupnya juga tidak akan
lama lagi, saat dia memikirkan apa tidak apa-apa jika Windy akan mati seperti
ini, Windy malah tertidur karena rasa lelahnya. Kemudian 2 hari berlalu otak
Windy mulai melupakan beberapa hal penting seperti nama dan kenangan
kenangannya. Tapi dimalam hari dia selalu menangis tanpa tau apa yang dia
tangisi, dipagi hari dia selalu bersiap-siap tapi tidak pernah tau apa yang
akan dia lakukan, disiang hari dia selalu pergi ketaman dirumah sakit tapi
tidak tau apa yang dia lakukan disana, dan saat sore hari dia kembali menangisi
seusatu. Selama beberapa hari Windy selalu dibiarkan begitu oleh dokter dan
orangtuanya saat dia menangis orangtuanya selalu menenangkannya, hingga suatu
hari Windy tidak bangun dari tidurnya.
Dokter pun
berusaha terus membantu agar Windy tersadar dengan detak jantung yang lemah.
Lalu Windy perlahan terbangun dan melihat sekelilingnya dia tau jika orang yang
disekelilingnya adalah orang yang terus bersamanya, dia pun berkata
“Terimakasih banyak” ucap Windy. Windy terbaring lemah ditempat tidurnya
sendirian, orangtuanya ada diluar kamar rumah sakit Windy, karena didalam harus
netral agar tidak ada virus atau pun bakteri yang masuk.
Dimalam kali ini
Windy tidak menangis tapi dia tetap terjaga dan melihat sekelilingnya sembari
mengingat orang orang yang penting baginya. Lalu tiba-tiba pintu kamarnya
terbuka dan dalam keadaan gelap, seseorang berdiri dekat Windy dan berkata
“Windy kau mau keluar bersamaku sebentar?” ucap orang itu, Windy menanyakan
“Kamu siapa?” orang itu menjawab ”Aku Alam percayalah padaku” lalu Alam mulai
mengendong Windy secara perlahan.
Windy dan Alam pun pergi ketaman saat Alam menyatakan
cinta pada orang yang disukainya.
Si Alam berkata “Windy kau
belum bilang kepadaku siapa orang yang kau sukai”
Windy pun membalasnya
dengan lemah “Memang- aku- mempunyai orang yang kusukai?”.
“Kamu mau menghindar dari
pertanyaan itu? Padahal aku telah menunjukan orang yang kuncintai” ucap Alam
sambil terus berjalan dan menggendong Windy.
“Aku juga tidak mengingat
siapa orang yang kusukai,.. tapi kurasa orang itu adalah kamu A—“ ucap Windy
lalu perlahan Windy menutup matanya. Dan Alam hanya terdiam dan lalu tersenyum
sembari menahan tangisan dalam hatinya karena menyadari jika suara Windy tidak
akan lagi didengar olehnya karena tau detak jantung Windy telah terhenti.
Alam kembali
kerumah sakit dan kembali menidurkan Windy diranjangnya dan Alam berkata
sebelum meninggalkan Windy “Aku menyukaimu Windy lebih dari yang kamu bayangkan
orang yang kamu lihat saat aku bilang akan menyatakan cintaku, dia adalah
kakakku jadi maafkan aku telah berbohong, karena kau juga curang berbohong
kepadaku terlebih dahulu. Selamat Tinggal.”
TAMAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar