Sabtu, 29 Juli 2017

Rendevou - Kau Menganggapku Siapa? Part 2 oleh blogger santai

Part 2 – Kau Menganggapku Siapa?

                Hari berikutnya Aris berangkat sekolah sendirian, tidak seperti saat Aria ada didekat Aris. Saat diperjalanan menuju sekolah, bahkan Aris seperti orang sakit yang tidak memiliki semangat hidup. Sesampainnya disekolah Aris langsung menuju kekelasnya tapi saat Aris berada di koridor, Aris tanpa sengaja menabrak seorang gadis dan si gadis itu pun terjatuh.
    “Aduuhh.. Gimana sih, kalo jalan hati-hati dong!.. Ehh.. Kamu lagi yang nabrak? Bisa jalan gak sih?!” ucap gadis itu pada Aris.
       “Ahh.. Maaf, permisi..” ucap Aris dengan nada yang lemas dan meninggalkan gadis itu.
    “Hoiiii!!... ingin lari dari tanggung jawab?!” teriak gadis itu saat Aris pergi.
        Aris pun menengok kebelakang sembari berkata “Jadi kamu ingin aku melakukan apa?”
    Gadis itu tersenyum, lalu berkata “Bantu aku! Ayo..!”
        Aris menghela nafasnya “Baiklah,.. jangan lama-lama”
                Mereka berdua pun pergi keruang guru dan membantu mengangkat kardus-kardus peralatan yang sudah tidak dipakai ke gudang, hingga jam istirahat tiba. Setelah selesai Aris pergi ke kantin dan gadis itu mengikuti Aris, lalu Aris berkata sambil duduk dikursi kantin “Jadi, ngapain kamu disini?” sebelum gadis itu sempat menjawab, wanita yang berada satu kelas dengan Aria menyapa Aris “Aris kamu hebat ya, udah dapet cewek baru ajah padalah Aria baru ajah pindah,.. huhu, kasian Aria” ucap wanita itu.
      Aris mengeratkan giginya dan berkata dengan mata yang sinis kewanita itu “Kau pikir itu salah siapa?!” “Kita pergi dari sini!” ucap Aris ke gadis yang mengikutinya tadi.
      “Hmmpph... jadi gadis waktu itu namanya Aria yaa..” ucap gadis itu sembari berjalan menuju taman sekolah.
          “Eh?.. Ehhh!!.. kamu gadis rambut pendek yang menabrakku pas di ruang gurukan?!!” ucap Aris sembari melihat gadis itu dan kaget.
       “Hah! Baru sadar?!... Tu- Tunggu nama kamu Aris?! Maksudnya Aris yang selalu ranking satu seangkatan itu?” Tanya gadis itu juga kaget.
           “Hmph, jadi?- “ tanya Aris balik.
         Tiba-tiba gadis itu berubah raut mukanya yang tadinya manis dan cantik, menjadi seperti monster yang dipenuhi amarah, lalu dia berkata “Ohhh.. jadi kamu yang namanya Aris! Akhirnya ketemu juga!, Perkenalakan namaku Lusi.. orang yang selalu mengejarmu!!!” ucap itu dengan nada menekan dan dibalut dengan emosi.
          “Hah? Kamu selalu mengejarku?... Anu,.. Tapi aku sudah memliki orang yang kusukai” ucap Aris salah paham.
        Mendengar hal itu jelas membuat gadis bernama Lusi itu tambah kesal lalu Lusi berkata “Hooooohh.. Kamu pikir aku menyukaimu? Aku heran kenapa orang sepertimu bisa pintar! Terimaaaaa Iniiii!!!” Lusi memukul perut Aris dengan sekuat tenaga, dan pergi meninggalkan Aris.
          “Aww... Itu buat apa?!!” tanya Aris kesal.
        “BERISIK!! Dasar Siput Bodoh! Hmp!” teriaknya sembari membuang muka dan kembali berjalan meninggalkan Aris.
          “Apa-apaan itu.. emm.. siapa namanya? Hmmph?? Ah Lusi yaa.. awas kau!” ucap Aris.
                Keesokan harinya tepatnya ditaman sekolah disana ada Lusi yang sedang memakan bekalnya sendirian, Aris mengintip Lusi dari balik jendela ruang kelasnya sembari memegang bola bekel ditangannya, lalu teman kelas Aris bertanya “Lagi apa Ris?”,
          “Ssstt.. diem sebentar, Pasti kena nih!”ucap Aris
kemudian Aris melempar bola itu dan hampir saja bola itu mengenai Lusi,
          “Ahh SIAL!!” teriak Aris tanpa sengaja dan menutup mulutnya bukannya bersembunyi.
       “Hoohhh.. awas kau” ucap Lusi dengan nada kesal, karena tau Aris yang melempar bola tadi.
                Dihari berikutnya Aris sedang berjalan dikoridor kelas dan ingin menuju kekantin, tiba-tiba saja Aris tersandung sesuatu dan terjatuh, ternyata itu adalah perbuatan Lusi yang menyandung kaki Aris dari belakang. Lalu Lusi pun tertawa dan berkata “2 – 0 yaaa.. pfftt, dadah siput” “Sial dia mengerjaiku lagi” ucap Aris. Lalu setelah itu mereka saling mengerjai satu sama lain dan menjatuhkan satu sama lain walau Aris tidak tau kenapa dia melakukan hal itu, hingga suatu hari.
                Saat itu adalah hari minggu sekolah diliburkan, dan Aris pergi berjalan-jalan kesebuah supermarket untuk membeli sesuatu, setelah selesai berbelanja, dalam perjalanan pulang Aris melihat Lusi sedang memainkan Hp-nya sembari berjalan dan mendengarkan musik, kemudian Aris mendekati Lusi dengan maksud untuk mengagetkannya tapi kemudian Lusi menyebrang dan saat itu lampu peringatan menyebrang masih merah dan mobil truk pun melaju kearah Lusi menyebrang.
           “LUSI!! AWAS!!” teriak Aris dan mendorong Lusi, “KAU GILA YA!! INGIN MATI?!” panik Aris.
      Saat itu lusi kaget dan tidak tahu harus berkata apa, tapi kemudian Lusi berkata dengan gagap
“Ma- Maaf”.
            “Haah..” Aris menghela nafas dan berkata “Mumpung sudah disini, mau pergi sebentar?” tanya Aris.
      “Bo- Boleh, sekalian tanda terima kasihku karena telah menyelamatkanku”ucap Lusi dengan ragu.
                Kemudian mereka berdua pergi kesebuah coffe shop.
            “Jadi?”tanya Aris,
      “Jadi apa maksudnya?”tanya Lusi balik,
           “Kenapa kamu bisa melamun dan malah memperhatikan hp saat menyebraaang!! Dasar Iblis!!”ucap Aris,
      “Iblis? Apa coba maksudnya?”
            “Ya lagian, baru tau nama doang tiba-tiba mukul gitu ajah.. kaya Iblis yang tiba-tiba nyerang padahal gak tau apa masalahnya!”
      “Hoi! Aku nyerang kamu juga bukan karena tanpa alasan!”
            “Terus? Apa alasannya?”
      “Jadi mau tau yang mana? Alasan kenapa Aku nyerang kamu tiba-tiba atau Kenapa Aku menyebrang sambil main Hp?”
            “Dua-duanya ceritain secara detail!”
       “Hah.. Yaudah lagian dua-duanya ada hubungannya.. tadi aku melamun karena sedang mendengarkan acara Radio SkySky FM kamu tau? Jelas tahu soalnya dari situlah aku mengenal kamu! Kamu tau saat itu ada lomba penemuan tingkat di SkySky FM? Aku ikut serta didalamnya dan aku memenangkan juara kedua, aku sangat bahagia waktu tau saat aku menang juara kedua dikompetisi itu, lalu aku mendengarkan kata-kata dari Sang Juara Pertama kamu tau dia berkata apa? Dia berkata “Kompetisi ini terlalu mudah untuk dimenangkan, jadi itu saja membuatku senang, terimakasih! Mendengar hal itu aku benar-benar marah karena menganggap enteng juara dua yang kudapatkan dari kompetisi itu, lalu aku mencari tau siapa yang menjadi juara pertama di kompetisi itu, kau tau siapa itu adalah kau Aris”
             “Ohhhh.. itu yaa.. hahaha”
        “Apanya yang lucu? Mau ku hajar lagi?!” ucap Lusi dan siap-siap mengahajarku.
             “Haha... Gini nih iblis, Waktu sebelum perlombaan itu, Ibuku meninggal dunia, Temanku- Tidak mungkin dia bisa dianggap lebih dari Saudaraku, dia bilang “jangan nangis Ris.. aku tau ibumu tidak akan senang kalau kamu nangis gini terus.. oh iya gimana jika kamu buat sesuatu gitu untuk menunjukan pada ibumu jika kamu berterima kasih padanya?” ucap saudaraku itu, lalu setelah itu aku membuat sesuatu yang nantinya, akanku taruh dekat makam ibuku, tapi saat itu selesai ayahku bilang jika alat itu telah didaftarkan ke sebuah kompetisi di SkySky FM, mendengar hal itu aku benar benar kesal dan menangis seharian, tapi Saudaraku itu bilang “bukannya itu lebih bagus? dengan begitu ibumu bisa tau kalau kamu tumbuh jadi anak yang pintar jika kau menang” mendengar kata-kata dia membuatku bahagia dan tanpa sengaja aku memenangkan penghargaan itu, lalu aku diminta untuk memberikan sepatah kata saat itu, aku benar-benar malu dan akhirnya salah mengatakan kalimat yang seharusnya “Kompetisi ini terlalu menyenangkan, jadi itu saja sudah membuatku senang” menjadi “Kompetisi ini terlalu mudah untuk dimenangkan, jadi itu saja membuatku senang” dan begitulah ceritanya. Cerita yang lucukan” ucap Aris.
        “Haaaaahhhhh!!.... APANYA YANG LUCU!? Kau tau aku menyimpan dendam dihati ini begitu lama, eh ternyata itu cuma kesalahan pengucapan kata seorang anak kecil”
            “Hahahaaa.. dan itu membuatnya lebih lucu lagi.. hahaha!!”
       Lusi benar-benar terlihat kesal dan memukul kepala Aris dengan keras.
            “Aaw!!.. Buat apa itu?”
       Lusi hanya membuang muka.
            “Iblis!!”
        “Apa!!? Mau lagi!?”
              Aris menggelengkan kepalanya dan menutupi kepalanya.
         “Yah sudahlah, sudah saatnya, bagaimana jika kita segera pulang?” ucap Lusi
             “Hmph...” balas Aris,
         “Ngomong-ngomong orang yang kau ceritakan dalam ceritamu tadi itu-?” ucap Lusi sembari berjalan pulang disamping Aris,
              “Iya!.. Dia Aria, teman masa kecilku” jawab Aris,
         “Heeh.. kau suka padanya?”
               “HAH! Ba- Bagaimana kau?.. tentu saja tidaklah!” ucap Aris sambil tersipu malu,
         “Hmpphh.. Siput Bodoh mau berbohong gk bakal bisalah.. weee.. udah keliatan tau! Kau benar benar menyukainya”
               Aris hanya terdiam tidak menjawab kata-kata Lusi tadi.
         “Aris! Sekarang..., kau akan menganggapku siapa?” ucap Lusi dengan senyuman yang benar-benar tulus diberikan pada Aris.
                Aris terdiam sejenak dan terpaku senyuman Lusi, lalu Aris tersentak dan berkata.
                 “Seorang setan yang manis? Untuk saat ini.”
          “Haha.. Apaan itu.. sudah yaa.. Sampai nanti!” ucap Lusi dan berjalan meninggalkan Aris,
                “Hmpph.. sampai nanti”
       Kemudian saat Aris dalam perjalanan pulang “(heii.. Aria? apakah mungkin ini akan sampai padamu ya? Aria... kira-kira nanti kau menganggapku siapa?)” pikir Aris sembari menatap langit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar