Part 1
– Cinta Pertama
Kisah ini
dimulai dengan perkenalan seorang gadis muda bernama Aria yang berjumpa dengan
tetangga barunya yang bernama Aris, Aria adalah gadis yang ceria senyumnya
selalu dapat membuat orang disekitarnya bahagia, dan Aris adalah anak yang pendiam
dan lebih kepada aktif didalam pikirannya.
Aris baru saja pindah kesamping
rumah Aria beberapa hari yang lalu, awalnya Aria dan Aris masih terlihat malu
satu sama lain, tapi sekarang mereka bermain bersama dan menjadi sahabat dekat
yang rasanya seperti selalu bersama kemana-mana. Suatu hari mereka berdua
bermain kesebuah sungai dibelakang rumah mereka dan ada jembatan disana yang
menuju kehutan, tapi jembatannya terlihat rapuh, Aria dan Aris ingin
menyebrangi jembatan itu karena ingin mengetahui apa yang ada dibalik hutan
tersebut, Aria yang pertama menyebrangi jembatan tersebut dan sampailah Aria di
ujung jembatan itu, lalu memanggil Aris untuk segera menyebrang. Aris kemudian
mulai menyebrangi jembatan itu dan Aris salah mengambil langkah dan terjatuh, tanpa
sengaja Aria ikut melompat untuk membantu Aris tapi alhasil mereka berdua malah
terseret arus sungai itu, tapi untungnya mereka berdua baik-baik saja dan
terdampar di hilir sungai.
Aris kakinya terluka, tau akan
hal itu Aria berusaha menyemangati Aris agar segera merasa baikan, waktu mulai
malam, Aria perlahan memanggul Aris agar dapat berjalan dengan baik walau Aris
masih menangis dengan keras dalam perjalanan pulang, kemudian Aria pun ikut
menangis karena merasa bersalah dan terbawa emosi karena Aris menangis dengan
keras, lantas Aria ikut pun menangis, saat Aria sedang menangis, Aris terdiam
sejenak dan berkata sembari tersedu-sedu“Aria.. Lain kali... Aris yang akan
memanggul Aria,.. tidak!. Lain kali Aris akan menggendong Aria jadi jangan
nangis yaa.. Aris juga akan berhenti nangis kok..”ucap Aris untuk menenangkan
Aria, Aria pun mengangguk dan menahan tangisnya lalu mereka kembali melanjutkan
perjalanan pulang.
Sesampainnya dirumah mereka
berdua dimarahi oleh orangtua mereka, Aria dimarahi karena mengajak Aris
ketempat berbahaya, dan Aris dimarahi karena tidak dapat menjaga Aria. Setelah
kejadian itu Aris berjanji pada orang tuanya “Lain kali Aris tidak akan membuat
Aria nangis lagi Yah, Mah. Aris akan menjaganya dengan baik” ucap Aris dan Aria
juga berjanji pada orangtuanya jika ia tidak akan memrepotkan Aris lagi.
Setelah kejadian itu mereka
saling menjaga satu sama lain, dan kembali bersenang-senang bersama, dan
bermain bersama, hingga akhirnya mereka berdua masuk Taman Kanak-kanak Di TK
ini mereka mendapat banyak teman baru tapi mereka berdua tetap bermain bersama,
dan salah satu teman mereka berkata “Aria dan Aris selalu bersama yaa seperti
ayah dan ibu” lalu Aris tersipu malu dan berkata “Me- Memangnya siapa yang
menjadi ayah dan ibu!!” hentak Aris, lalu Aria berkata “Tapi jika begitu, maka
aku akan menjadi istrimu suatu saat nanti yaa,hihi” ucap Aria sembari tersenyum
lebar dan tertawa. Aris hanya terdiam dan melamun begitu saja dan berfikir
dalam pikirannya “Curang!” setelah itu dia kembali bermain dengan teman-temannya.
Setahun telah berlalu mereka pun
melanjutkan ke Sekolah Dasar, Aria dan Aris bersekolah disekolah yang sama.
Selama disekolah mereka bermain masing-masing, Aria dengan para gadis dan Aris
dengan para pria, tapi mereka berdua saling mengawasi satu sama lain. Dan
pulang bersama, bahkan teman-teman disekolah mereka tidak tau jika mereka
benar-benar dekat. Dan saat Aria dan Aris
kelas 5 SD, ibu Aris meninggal dunia, karena kecelakan lalu lintas, Aria dan
sekeluarganya turut berduka cita, tapi karena kejadian itu Aris merasa syok
besar, Aria terus berusaha menghibur Aris agar Aris segera merasa baikan tapi
tetap saja itu tidak membantu sama sekali, hingga Aria terdiam murung dan
merasa seperti ibunya juga meninggal, Aria menahan air matanya, dan Aris
menyadari Aria berusaha menahan air mata itu, Aris pun berdiri dan berbisik
pada Aria “Terimakasih” Aria yang mendengar kata itu dan membalikkan badannya,
dan melihat Aris tersenyum lebar, dan membuat Aria juga tersenyum dengan lebarnya.
Waktu cepat berlalu mereka pun
lulus dan masuk SMP yang sama, dan ditahun pertama SMP mereka, tidak banyak hal
yang terjadi tapi Aris menjadi murid paling diterkenal karena pintar dan
wajahnya yang tampan disekolah SMP tersebut. Lalu mereka pun naik di kelas dua,
tapi dihari pertama masuk sekolah. Saat Aria dan Aris berangkat bersama, Aria berlari
terlebih dahulu karena semangat akan mendapat teman baru dan kelas barunya tapi
kemudian Aria tertabrak mobil saat sedang berlar melewati perempatan dan itu
membuat Aris tekejut dan cemas seketika, mobil
yang menabraknya itu langsung melarikan diri dan pergi dari tempat
kejadian, Aris menguhubungi pihak rumah sakit dan sesampainya Aris dirumah
sakit, Aris menghubungi orangtua Aria dan ayahnya Aris. Kemudian Aria pun
berhasil sadar dari komanya dan kata dokter Aria hanya pusing dan tangannya
retak karena terjatuh dengan keras. Kemudian Aris menangis dengan kencangnya
dirumah sakit saat tau Aria baik-baik saja.
Kemudian Aria berangkat
kesekolah bersama dengan Aris, dihari ke tujuh mereka di kelas dua SMP, mereka
berdua dipanggil oleh guru walikelas masing-masing karena ketidakhadiran Aria
dan Aris saat upacara penyambutan siswa baru. Dan saat Aris keluar dari ruang
guru disitulah dia bertemu dengan seorang gadis yang berambut pendek yang
menabrak Aris.
“Aduh... kalo buka pintu hati-hati dong!”
ucap gadis berambut pendek itu.
“Maaf aku tidak tau jika ada orang yang
lewat disini”jawab Aris.
“Ada apa?” tanya Aria keluar dari ruang guru.
“Tidak apa-apa aku buru-buru,
permisi”ucap gadis tersebut, lalu meninggalkan Aria dan Aris berdua.
“Aria kamu mau kekantin nanti?”tanya Aris,
“Hmm.. ayo!, nanti jam istirahat kekelasku
ya.. hihi”jawab Aria.
“Iyaaa.. dah ya, sampai nanti
istirahat”ucap Aris,
“Daah” timpa Aria.
Sesampainya dikelas Aria diteriaki
“Sipembolos baru udah datang!” oleh murid perempuan yang iri akan kecantikan
Aria dan kedekatan Aria dengan Aris, salah satu perempuan yang menyoraki Aria
berkata “Kamu ngapain disini kan gak ada kepentingan silakan keluar pembolos”
dan mendengar hal itu murid lain pun ikut tertawa. Aria menghiraukan mereka dan
duduk dibangkunya yang berada didepan, sebuah penyambutan yang menyakitkan
untuk seorang gadis yang bersemangat dan menantikan teman baru dikelas barunya,
Aria mengeluarkan air matanya sedikit, kemudia ia menahan air matanya itu karena
Aria tau jika Aris akan segera datang jika tau Aria sedang menangis, maka dari
itu Aria menahan tangisannya agar tidak merepotkan Aris.
Lalu saat istirahat Aria dan Aris
selalu pergi kekanti bersama dan makan bersama hingga suatu hari teman sekelas
Aria yang menyoraki Aria saat pertma masuk kelas menglahangi jalan Aria untuk
keluar kelas, dan berkata “Mau kemana? Ketemu Aris lagi? Udah jauhin aja Arisnya
lagian cari perhatian banget sih kamu tiap hari istirahat bareng Aris, padahal Aris
juga mau main dengan temannya yang lain” lalu Aria hanya tertunduk diam dan
bergumam “Kamu gk tau apa-apa tentang Aris“ mendengar hal itu membuat perempuan
itu kesal dan hampir menampar Aria, dan sesaat sebelum Aria ditampar Aris
menahan tangan perempuan itu dan berkata “Mau apa?!” lalu perempuan tadi
memalingkan wajahnya dan Aris menarik tangan Aria sembari berkata “Cepat..
Waktu istirahat hampir habis tapi kamu gak kekantin-kantin” sambil menarik Aria
kearah kantin.
“Makasih yaa..”ucap Aria saat dikantin.
“Buat? Lagian, kemana sih Aria yang ceria?
Padahal aku menyukai Aria yang ceria, dan sering gebukin aku itu”ucap Aris,
“Haha.. enak aja emang siapa yang gebukin
kamu? Makasih” ucap Aria lalu bergumam “Maaf!”
Aris tau, saat Aria berkata maaf,
tapi Aris tidak berani bertanya kenapa Aria berkata maaf pada saat itu.
Keesokan harinya rumah Aria hanya diisi oleh orangtua Aria dan saat Aris
bertanya pada orang tua Aria, kemana Aria? Orangtua Aria berkata “Kami kira
Aria sudah memberi tahu kamu kalau Aria akan pergi kekakek dan neneknya di luar
provinsi kemarin.” Mendengar hal itu Aris berkata Terimakasih pada orangtua
Aria dan kembali masuk kekamarnya dan merenung dalam pikirannya “Jadi itu
maksud saat kamu berkata maaf? Curang, kamu benar-benar curang Aria” kemudian Aris
menangis dikamarnya seharian dan tidak masuk sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar