Part
8 – Malaikatku(2)
Dalam perjalanan pulang Aris
berfikir ‘Aliya ya.. terdengar seperti Aria bagiku, ohya ngomong-ngomong apa
kabar mereka ya disana?’ sesampainya dirumah Aris langsung pergi kekamarnya dan
tertidur, keesokan harinya saat pagi hari Aris masih tertidur dan ia pun
dibangukan secara paksa, ia marah lalu saat hendak protes Aris kaget, tenyata
yang membangunkannya adalah Aliya “Aliya? Kok ada disini? Ini kamarku kan?”ucap
Aris gelisah,
“hihi, maaf kak, Aliya cuman disuruh kakek
bangunin kak Aris, dari tadi tidur mulu”jawab Aliya,
mendengar itu Aris langsung berlari dan ia
berkata dalam jalannya “dasar kakek tua bolot”, “KAKEK!!!, KAKEEEEKK!!!” teriak
Aris sembari mencari kakeknya,
“kalo nyari kakek dia ada di sawah sama
bibi, kak”ucap Aliya,
“APA!!”ucap Aris kaget,
“yaa, gitu, kakek sama bibi ada
disawah”ucap Aliya kembali,
“yang dirumah?”tanya Aris,
“Cuma kakak sama Aliya doang”
Aris langsung melamun saat Aliya mengatakan
itu, lalu ia langsung berlari dan mengganti bajunya, lalu ia langsung menarik
tangan Aliya dan mereka pun pergi menyusul bibi dan kakek Aris disawah. “kak,
kakak kenapa kaya gelisah banget” tanya Aliya,
“gak apa-apa, sawahnya dimana?” Tanya Aris,
“itu dari sini lurus terus belok
kanan”jelas Aliya,
Aris terus berlari dengan tangan Aliya yang
ia masih genggam lalu sesampainya ia disawah Aris langsung teriak pada kekek
dan bibinya disawah “KAKEK!! BIBI!!” panggil Aris,
Kakek dan bibi Aris pun menengok dan
bibinya berkata “APA RIS!!!”
“NGAPAIN TINGGALIN RUMAH, CUMAN AKU SAMA
ALIYA BERDUA!!!!” teriak Aris,
“kak kenapa teriak kaya gitu, aku malu
tau”ucap Aliya sambil malu-malu pada Aris, sedangkan bibi, kakek dan
orang-orang yang ada disawah hanya tertawa geli sendiri,
“hah, emang kenapa?”tanya Aris pada Aliya,
“RIS!! KAMU TUNGGU DULU AJAH DI GUBUK
SEBELAH SANA!!”suruh bibi Aris, untuk menunggu.
Kemudian Aris dan Aliya menunggu
di gubuk sawah dan sembari menikmati sejuknya udara pagi hari di daerah
pegunungan, tapi Aliya masih malu-malu dengan ucapan Aris yang tanpa pikir
panjang tadi, kemudian Aliya berkata “kak tadi ngapain teriak kaya gitu coba!?”
“heh? Maksud kamu? Bukannya wajar kalo aku
bilang kaya gitu?”jawab Aris,
“yaa klo gitu mah gak wajar, lagian emang
kenapa kalo kita cuman berdua yang ada di rumah!?”tanya Aliya dengan muka kesal
dan malunya,
“yaa.. bukannya gimana-gimana aku takut
dirasukin setan ajah, hihi”jawab Aris,
Aliya masih terlihat sedikit marah,
lalu bibi dan kakek Aris pun ikut bergabung dalam gubuk setelah selesai dengan
sawahnya, mereka pun makan dan mengobrol di gubuk tersebut lalu setelah itu
mereka berempat pergi ke gang yang dipenuhi dengan persiapan pasar malam di
sana banyak atraksi-atraksi yang belum bisa dijalankan, ada beberapa juga toko
makanan mereka beberapa kali membeli makanan, Aris pun mulai merasa nyaman akan
tinggal di kampung ayahnya tersebut dan saat melihat anak kecil yang
berkeliaran di sana ia merasa seperti saat kecil sedang berlari-lari di gang
tersebut, tiba-tiba anak kecil yang berkeliaran itu mendekati Aliya dan berkata
“kak Aliya, kak Aliya sama pacarnya ya?”ucap
salah satu anak yang berada di gang itu,
Aliya kaget lalu menjawabnya sembari
menyeringai”kak Aliya bukan sama pacar lho dek, tapi sama temennya setan,
huwaaaa”
Anak-anak itu kemudian berlarian tanpa
seperti tanpa Arah dan berkata sembari berlari “ada setan!!!”
“Setan
disiang hari?!”ucap Aris sembari tersenyum kaku,
“huwaaa!!”ucap Aliya ke Aris sembari mebuat
muka seram,
“mukaa
apaan itu? Mau keliatan serem?! Lucu kaya gitu juga”ucap Aris,
Aliya sedikit malu atas kata-kata Aris, lalu
sedikit membuang mukanya dan berkata “biarin..” ucapnya dengan nada rendah,
Aris menarik pundak Aliya yang sedang
membuang mukanya lalu mengagetkanya “Waaaa!!” ucap Aris,
Aliya kaget seketika dan reaksinya ia
menampar Aris dengan keras “Yaaaaa!!” ucap Aliya saat kaget,
Kakek dan bibi Aris hanya tertawa sendiri akan
tingkah laku mereka, lalu mereka berempat pun pulang ke rumah kakek Aris, lalu
mereka berempat pun mengobrol seperti biasa, dalam pembicaraan tersebut Kakek
Aris berkata pada Aris, “Aris dan Aliya, siap ya, iyakan!?”
“siap apa kek?” tanya Aris,
“kakek belum kasih tau ya, hehe, maaf
kakek lupa,.. jadi kalian berdua akan bertunangan”ucap kakek dengan santainya,
“hah?!”ucap Aris dengan kaget, dan terlihat
muka Aliya juga sedikit kaget,
“kek! terlalu cepet ngomongnya!”ucap bibi
Aris,
“ntar dulu kek! Aris sama Aliya ajah baru
kenal, kok udah tunangan ajah?! Gak bisa gitu dong!”Bantah Aris,
“Maksud kamu apa Ris!? Kalian berduakan
udah saling kenal dari kecil, udah sering main bareng kok, lagi pula ini janji
kakek sama kakeknya Aliya yang sudah meninggal!”jelas kakek Aris,
Muka Aris langsung terlihat cemas dan muka
Aliya hanya memandangi Aris keheranan lalu kemudian Aris bergumam “Tapi,..
tapi, Aria...” lalu Aris pergi dari rumah tersebut, kakek Aris hendak mengejar
Aris tapi kemudian Aliya mencegah kakek Aris dan menggantikannya untuk mengejar
Aris. Aris pergi ke sebuah ladang rumput yang biasanyya dipenuhi anak-anak desa
untuk bermain dan terbaring disana, Aliya menghampiri Aris dan menyapanya.
“kak!”sapa Aliya yang menunduk kebawah
melihat muka Aris yang sedang berbaring,
Aris membuka matanya, lalu ia berkata “Hai
Aliya”dengan nada lesu, lalu duduk,
“apa kakak gak terima tunangannya karena
suka sama, kak Lusi?”tanya Aliya,
“bukan, bukan karena itu tapi, kakak juga
punya janji dengan seseorang”jelas Aris,
“hmm... kak.. kakak suka sama Aliya?”tanyan
Aliya,
Aris kaget akan pertanyan Aliya dan langsung
menoleh ke Aliya, lalu Aris berkata “kakak suka sama Aliya, tapi bukan dalam
artian romantis”jelas Aris,
“hihihi... padahal kalo kita berdua masih
kecil, kakak pasti bilangnya kakak bakal menikahi aku, hihihi”ucap Aliya
sembari tertawa,
“hihi, apa iyaya?”ucap Aris sembari tertawa
kecil,
“iyaa kak!”jawab Aliya dengan muka serius,
“maaf Aliya, kakak gak bisa ngelakuin itu!”ucap
Aris setelah melihat mimik wajah Aliya,
“kakak
pasti bakal, ngomong gitu ya!”ucap Aliya,
“maaf!” ucap Aris lalu menundukan kepalanya
“kakak tau? Aliya masih inget kakak waktu
kecil dulu main bareng sama Aliya, tapi kakak yang lebih besar dari Aliya malah
lupa, hahaha, kakak tau gak? Kalo dulu Aliya suka banget sama kakak, Aliya
bener-bener ingin menikah sama kakak, lalu Aliya ngomong ke kakak, dan kakak
bilang akan menikahi Aliya, hihihi, sekarangnya malah gak mau, hi.. hihi..,
kakak tau? Pas kakak ngomong itu, kakak terlihat.. seperti super hero di mata
Aliya, sampai sekarang Aliya masih nganggep kakak, super hero Aliya, hi..
hi..hihi.. ka.. kakak tau? Kalau dulu kakak lebih sering menangis dari Aliya..
padahal.. Aliya lebih kecil da.. dari kakak tapi.. malah Aliya yang ngehibur
kakak, kan gak keren banget iyakan?, tapi kakak juga tau? Kalau kakak juga...
terlihat.. keren waktu.. kakak menceritakan dan membayangkan.. dunia luar...
kakak begitu baik, keren, dan benar-benar baik saat itu, tapi sayangnya cengeng,
hihi”cerita Aliya sembari menangis,
Aris mengangkat mukanya dan tersenyum, lalu
berkata pada Aliya “Aliya, kakak terlihat bodoh ya dicerita kamu, hihi..”
“hihihi... itu salah kakak sendiri” ucap
Aliya sembari tersenyum dan menghapus air matanya,
Kemudian mereka berdua pun duduk
terdiam dalam hening di tengh padang itu dan menenangkan diri masing-masing,
kemudian setelah beberapa saat Aliya berkata, “kak!”
“apa Aliya?”tanya Aris,
“ternyata Aliya masih suka sama kakak!”ucap
Aliya,
Aris hanya terdiam tanpa tau harus menjawab
apa dari ucapan Aliya,
“tapi kak, Aliya, maunya kakak sendiri
yang melamar Aliya!”ucapnya,
Aris kemudian mengubah posisinya dan hendak
melihat Aliya, kemudian Aris bertatapan mata dengan Aliya dengan sangat dekat
sembari berbaring Aris melihat mata Aliya yang begitu serius,
“jadi kak!, gimana kalau kita berdua
pura-pura tunangan depan kakek, supaya kakek gak maksain kakak lagi”ajak Aliya,
Aris terlihat kaget lalu bertana pada Aliya “lalu
akhirnya gimana?”
“kalau itu biar Aliya yang ngatur, hihi”ucap
Aliya,
Kemudian Aris tersenyum lalu mengacak-acak
rambut Aliya lalu berkata “makasih yaa, malaikatku!”
Aliya pun membalas senyuman Aris dengan
senyuman lagi.
‘Aliya
aku beruntung memiliki malaikat sepertimu, terimakasih’ ucap Aris,
Kemudian Aris dan Aliya kembali
menuju rumah kakek Aris dan menjelaskan kalau Aris telah setuju akan
pertunangan itu walau ada kebohongan dibaliknya, Aris dan Aliya mulai terbiasa
akan satu sama lain dan mereka berdua bahkan terlihat sebagai adik dan kakak.